Integrasi Building Information Modelling (BIM) dan Internet of Things (IoT) dalam Analisis dan Pengendalian Risiko Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) pada Proyek Gedung Bertingkat Tinggi
Sari
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko kecelakaan konstruksi pada proyek gedung bertingkat tinggi serta mengembangkan strategi pengendalian risiko melalui integrasi Building Information Modelling (BIM) dan Internet of Things (IoT) dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK). Metode penelitian mencakup studi literatur, survei kuesioner, dan analisis deskriptif untuk menentukan tingkat risiko. Data diperoleh dari RQ1 dan RQ2 hasil penelitian sebelumnya, yang menemukan 73 variabel risiko pada tahap pelaksanaan proyek, terdiri dari 31 risiko kecil, 40 risiko sedang, dan 2 risiko besar. BIM digunakan untuk memodelkan risiko secara visual dalam lingkungan 3D, sementara IoT memungkinkan monitoring kondisi lapangan secara real-time. Integrasi teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas SMKK, meminimalkan kecelakaan kerja, dan mendukung pengambilan keputusan berbasis data. Data risiko diolah menggunakan analisis deskriptif dan dipetakan ke dalam BIM, sedangkan sensor IoT digunakan untuk pemantauan real-time terhadap variabel keselamatan seperti penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), kondisi peralatan, dan aktivitas pekerja.
Kata kunci: BIM, IoT, SMKK, Manajemen Risiko, Gedung Bertingkat Tinggi
ABSTRACT
The research aims to identify and analyze construction accident risks in high-rise building projects and to develop risk control strategies through the integration of Building Information Modelling (BIM) and the Internet of Things (IoT) in the implementation of Construction Safety Management Systems (CSMS). The research methods include literature review, questionnaire surveys, and descriptive analysis to determine the risk levels. Data is obtained from RQ1 and RQ2 of previous studies, which identified 73 risk variables in the project execution phase, consisting of 31 minor risks, 40 moderate risks, and 2 major risks. BIM is used to visually model risks in a 3D environment, while IoT enables real-time monitoring of field conditions. The integration of these technologies is expected to enhance the effectiveness of CSMS, minimize work accidents, and support data-driven decision-making. Risk data is processed using descriptive analysis and mapped into BIM, whereas IoT sensors are used for real-time monitoring of safety variables such as the use of Personal Protective Equipment (PPE), equipment conditions, and worker activities.
Keywords: BIM, IoT, CSMS, Risk Management, High-Rise Building
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.26760/rekaracana.v11i3.271
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
e-ISSN : 2477-2569
dipublikasikan oleh :
Program Studi Teknik Sipil
Institut Teknologi Nasional Bandung
Alamat: Jl. PHH. Mustofa 23 Bandung 40124
Kontak: Tel. 7272215 (ext. 206) Fax. 7202892
Didukung oleh :
Badan Musyawarah Pendidikan Tinggi
Teknik Sipil Seluruh Indonesia (BMPTTSSI)
RekaRacana © 2025 by Itenas is licensed under CC BY-SA 4.0






