Analisis Daya Saring Geotextile terhadap Material Konvensional (Ijuk & Goni) (Studi Kasus Drainase DPT Jl. Prabu Kian Santang, Priuk, Tangerang)

Fanni Desiyanto, Ontoseno Bayuaji, Allan Restu Jaya

Sari


ABSTRAK

Dinding penahan tanah merupakan bangunan struktur terbuat dari batu kali, beton, besi, dan timbunan yang didesain untuk menahan beban lateral dan digunakan sebagai pembatas lahan curam. Penggunaan material penyaring tanah dalam sistem drainase bawah tanah sebagai salah satu upaya pencegahan terjadinya pergeseran lahan pada bagian timbunan yang lebih tinggi dengan memisahkan partikel tanah yang terbawa oleh air pada proses pengaliran air hujan dari dalam tanah timbunan yang lebih tinggi ke area pembuangan. Media filtrasi tanah menggunakan geotekstil, ijuk dan kain goni. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah Unis dan pengujian langsung di lokasi studi. Setelah dilakukan penelitian, endapan lumpur dalam air yang tersaring oleh geotekstil sebesar 4,653846% dengan tingkat kekeruhan 130,4NTU; oleh kain goni sebesar 9,423077% dengan nilai keruh 198,8NTU; dan oleh ijuk sebesar 11,15385% nilai kekeruhan 245,7NTU. Namun kecepatan pengendapan lumpur dalam air tanah tersaring oleh ijuk lebih besar dengan nilai 4.833mm/jam dibandingkan dengan kain goni sebesar 4.083mm/jam dan Geotekstil sebesar 2.016mm/jam. Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan bisa disimpulkan bahwa penggunaan material geotextile yang dibandingkan dengan kain goni dan ijuk bisa meningkatkan kemampuan filtrasi air tanah.

Kata kunci: geotextile, ijuk, kain goni, filtrasi, endapan, keruh

 

ABSTRACT

Retaining wall is a structural building made of river stone, concrete, iron, and embankment which is designed to withstand lateral loads and is used as a barrier for steep land, the use of soil filter material in this study is used in underground drainage systems as one of the prevention efforts. the occurrence of land shifts in the higher embankment by separating soil particles carried by water in the process of draining rainwater from the higher embankment soil to the disposal area. Soil filtration media in this study used geotextile, fibers and jute. This research was conducted in two places at the Unis Soil Mechanics Laboratory and direct testing at the study site. After the research, the silt in the water filtered by geotextile was 4.653846% with a turbidity level of 130.4NTU, by burlap was 9.423077% with a turbidity value of 198.8NTU, and by ijuk was 11.15385% the turbidity value. 245.7NTU. However, the rate of deposition of silt in ground water filtered by fibers is greater with a value of 4.833mm/hour compared to burlap at 4083mm/hour and Geotextiles at 2,016mm/hour. From the results of the research that has been done, it can be concluded that the use of geotextile material compared to jute and fiber can increase the ability of groundwater filtration.

Keywords: geotextile, palm fibers, burlap, filtration, sediment, turbid

 

Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.26760/rekaracana.v8i3.136

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


____________________________________________________________

ISSN (elektronik) : 2477-2569  

diterbitkan oleh :

Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional Bandung

Alamat :  Jl. PHH. Mustofa 23 Bandung 40124

Kontak : Tel. 7272215 (ext. 206)  Fax. 7202892

____________________________________________________________

Terindeks:

 

research

____________________________________________________________

Statistik Pengunjung 

Flag Counter

Lihat Statistik Jurnal

Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License