Perkuatan Fondasi pada Struktur Tower ATC di Kota Bandar Lampung

Kamaludin Kamaludin, Desti Santi Pratiwi

Sari


ABSTRAK

Fondasi merupakan bagian struktur bawah yang harus memiliki kestabilan yang baik selain kesestabilan struktur atas. Salah satu fungsi fondasi berfungsi untuk menyalurkan beban layan dari struktur atas dan beban dari fondasi, kemudian diteruskan ke dalam tanah yang memilki daya dukung. Pada pembangunan tower ATC direncanakan kedalaman bored pile sejauh 10 m di bawah permukaan tanah, namun pada tahap pelaksanaan oleh kontraktor hanya dilaksanakan 6 m. Penelitian ini meninjau kembali daya dukung dan menentukan solusi perkuatan fondasi akibat perubahan kedalaman pada tahap pelaksanaan. Analisis dilakukan dengan cara melihat kembali gaya yang diterima oleh fondasi akibat beban layan struktur atas dan menghitung deformasi dengan menggunakan metode elemen hingga. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa perubahan kedalaman yang dilaksanakan mengakibatkan terjadinya defleksi lateral maksimum sebesar 9,2-26,8 mm dan penurunan maksimum sebesar 42 mm. Perkuatan fondasi yang dapat dilakukan yaitu dengan cara penambahan sebanyak 2 bored pile untuk kelompok SW1, serta kelompok SW2 dan SW3 masing-masing sebanyak 1 bored pile. Berdasarkan hasil analisis terlihat bahwa dengan adanya penambahan perkuatan fondasi mampu mengurangi penurunan sebesar 22,9%-57,1% dan defleksi lateral sebesar 37,5%-42,9%.

Kata kunci: bored pile, daya dukung, defleksi lateral, metode elemen hingga, perkuatan fondasi

 

ABSTRACT

The foundation is part of the lower structure that must have good stability besides the upper structure. One of the foundation’s functions is transmitting the service load from the superstructure and the load from this foundation into the supporting soil below it. In the construction of the ATC tower, it is planned that the depth of bored pile is 10 m, but at the implementation stage is only carried out as deep as 6 m. This study reviews the bearing capacity as a result of changes in depth applied by the contractor, and determines the solution for the underlying retrofit solution due to implementation changes. The analysis is carried out by reviewing received forces originating from the superstructure and deflection’s magnitude using finite element method. The analysis results show that the maximum lateral deflection is 92.2-26.8 mm and settlement is 42 mm not only occurs due to depth changes but also exceeds the allowable deflection. The solution to reinforce the foundation is adding 2 points to the pile group SW1 and 1 point to the pile group SW2 and SW3. Based on the analysis result of the addition of foundation reinforcement can decrease settlement by 22.9%-57.1% and lateral deflection by 37.5%-42.9%.

Keywords: bored pile, bearing capacity, lateral deflection, finite element method, foundation reinforcement 

Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.26760/rekaracana.v8i2.92

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


____________________________________________________________

ISSN (elektronik) : 2477-2569  

diterbitkan oleh :

Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional Bandung

Alamat :  Jl. PHH. Mustofa 23 Bandung 40124

Kontak : Tel. 7272215 (ext. 206)  Fax. 7202892

____________________________________________________________

Terindeks:

 

research

____________________________________________________________

Statistik Pengunjung 

Flag Counter

Lihat Statistik Jurnal

Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License