Pembesaran Gaya Dalam dan Rasio Kekuatan Elemen Struktur Baja untuk Berbagai Koefisien Modifikasi Respon (R)
Sari
ABSTRAK
Perencanaan struktur bangunan yang elastis membuat dimensi struktur yang di desain menjadi lebih besar sehingga biaya pembangunan struktur menjadi meningkat. Struktur bangunan harus di desain dengan suatu konsep tertentu sehingga bangunan tersebut dapat menahan beban yang terjadi secara efisien. Perencanaan struktur bangunan gedung dengan menggunakan koefisien modifikasi respon () ialah merencanakan bangunan untuk mengalami proses plastifikasi pada elemen struktur ketika terjadi gempa. Penelitian ini membandingkan model struktur bangunan dari rangka baja yang terdiri dari 10 lantai, dengan variasi koefisien modifikasi respon () yaitu, =3; 3,5; 4,5; 5; 6; 7; dan 8. Ketujuh model ini juga di dianalisis sesuai dengan sistem penahan gaya seismiknya. Analisis pada penelitian ini menggunakan program ETABS2015. Dari hasil analisis, diperoleh bahwa Semakin kecil nilai koefisien modifikasi respon () yang digunakan mempengaruhi rasio lentur yang terjadi. Perbesaran lentur pada kolom 18 (C18) ketika nilai =3 sebesar 52,47%.
Kata kunci: koefisien modifikasi respon (), daktilitas, pembesaran gaya dalam
Â
ABSTRACT
Planning an elastic building structure makes the dimensions and designed structures larger and it can increases the cost of the construction itself. The building structures must be designed with a certain concept so, that the building can withstand the loads efficiently. A structure planning using the response modification coefficient () is to plan the building to experience a process of plasticization of the structural elements during an earthquake. This study compares the building structure model of a steel frame consisting of 10 floors, with variation in the modification coefficient of response () from =3; 3,5; 4,5; 5; 6; 7; until 8. The seven models are also analysed according to the seismic force retaining system.  The analysis in this study using the ETABS2015 program. From the results of the analysis, it was found that the smaller the value of the  response modification coefficient used will affects the bending ratio that occurs. The flexural force when the value of =3 in column 18 (C18) is 52.47%.
Keywords: response modification coeffient, ductility, inner force enlargement
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.26760/rekaracana.v5i3.86
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
____________________________________________________________
ISSN (elektronik) : 2477-2569Â Â
diterbitkan oleh :
Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional Bandung
Alamat : Jl. PHH. Mustofa 23 Bandung 40124
Kontak : Tel. 7272215 (ext. 206) Fax. 7202892
____________________________________________________________
Terindeks:
____________________________________________________________
Statistik PengunjungÂ
Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.