Analisis Kinerja Simpang Tak Bersinyal Jalan A.H. Nasution dan Jalan Cikadut, Kota Bandung
Sari
ABSTRAK
Persimpangan merupakan suatu bagian jalan yang menjadi pusat pertemuan dari berbagai pergerakan arus lalu lintas. Pada tipe simpang tak bersinyal, sering dijumpai titik-titik konflik arus lalu lintas yang mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas terutama pada saat jam-jam sibuk. Contoh kasus terdapat di Kota Bandung, terjadi pada persimpangan Jalan A.H. Nasution dan Jalan Cikadut. Lokasi ini dipilih karena selain kemacetan yang disebabkan oleh titik-titik konflik arus lalu lintas yang tidak teratur pada saat jam sibuk, di sekitar jalan pada simpang ini juga merupakan kawasan pertokoan, pemukiman, sekolah dan juga terdapat pom bensin. Berdasarkan permasalahan tersebut, dilakukan perhitungan dan analisis data pada kondisi awal simpang, didapat nilai derajat jenuh (DS) sebesar 0,983 untuk pagi hari dan 0,937 untuk sore hari. Karena hasil perhitungan simpang pada kondisi awal tidak memenuhi syarat MKJI 1997, yaitu DS < 0,85, maka perlu dilakukan perhitungan ulang dengan beberapa alternatif agar nilai DS bisa memenuhi.
Kata kunci: persimpangan, kemacetan, derajat jenuh, MKJI 1997.
Â
ABSTRACT
Intersection is a part of the road that becomes the center concourse of various traffic flow movements. In the type of unsignalized intersection, there are often traffic flow conflict points which cause traffic jams, especially during rush hour. Examples of cases are in the City of Bandung, occurred at the intersection of A.H. Nasution Street and Cikadut Street. This location was chosen because in addition to congestion caused by irregular traffic flow conflict points during rush hour, around the road at the intersection this is also a shopping area, residential, school and gas station. Based on these problems, data calculations and analysis are carried out in the initial intersection condition, obtained saturated degree (DS) values of 0,983 in the morning and 0,937 in the afternoon. Because the results of the intersection calculation in the initial conditions did not comply the requirements of the Indonesian Highway Capacity Manual of 1997 (IHCM 1997), that’s DS < 0,85, it is necessary to recalculate with some alternative that value of DS can comply.
Keywords: intersection, congestion, degree of saturation, IHCM 1997.
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.26760/rekaracana.v5i2.115
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
____________________________________________________________
ISSN (elektronik) : 2477-2569Â Â
diterbitkan oleh :
Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional Bandung
Alamat : Jl. PHH. Mustofa 23 Bandung 40124
Kontak : Tel. 7272215 (ext. 206) Fax. 7202892
____________________________________________________________
Terindeks:
____________________________________________________________
Statistik PengunjungÂ
Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.