Analisis Perkuatan Timbunan pada Oprit Jembatan Menggunakan Pile Embankment

Laska Aurelia Agustiana, Imam Hadiman, Zakwan Gusnadi, Asrinia Desilia

Sari


ABSTRAK

Pembangunan timbunan oprit jembatan di atas tanah lunak sering dihadapkan dengan permasalahan penurunan berlebih dan ketidakstabilan timbunan, sehingga dapat membahayakan pengguna jalan serta menimbulkan kerusakan struktural. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas metode perkuatan timbunan menggunakan pile embankment dibandingkan dengan timbunan tanpa perkuatan pada jalan Tol Trans Sumatera. Kondisi tanah dasar menunjukkan tanah lempung sedalam 10 meter dengan konsistensi medium hingga stiff dan tanah pasir sedalam 10 meter dengan konsistensi medium dense hingga very dense, serta kelas situs termasuk tanah lunak (SE). Data primer berupa uji SPT dengan analisis numerik menggunakan FEM 2D. Hasil analisis timbunan tanpa perkuatan menunjukkan penurunan sebesar 40,99 cm dalam waktu 5,353 tahun dengan konsolidasi 99%; mengalami kelongsoran dengan bentuk circle tipe deep sliding pada lapisan tanah pertama akibat beban lalu lintas. Sedangkan penggunaan perkuatan pile embankment dengan tiang spun pile diameter 60 cm; Load Transfer Platform (LTP) setebal 60 cm; dan penggunaan geogrid dapat mereduksi penurunan hingga 85,9%. Serta, faktor keamanan untuk kondisi statik sebesar 3,035 dan kondisi gempa sebesar 1,201. Sistem perkuatan pile embankment efektif mengatasi masalah penurunan dan stabilitas pada infrastruktur yang berdiri di atas tanah lunak.

Kata kunci: Pile Embankment, Penurunan Konsolidasi, Stabilitas Lereng, Timbunan Oprit

 

ABSTRACT

The construction of bridge approach embankments built on soft soil is often faced with problems of excessive settlement and embankment instability, can endanger road users and cause structural damage to bridge approaches. This research aims to analyze the effectiveness of embankment reinforcement methods using pile embankment compared to unreinforced embankments on the Trans Sumatera Toll Road. The subsoil conditions show a clay layer 10 meters deep with medium to stiff consistency and a sand layer 10 meters deep with medium dense to very dense consistency, with site class as soft soil (SE). Primary data from SPT tests and numerical analysis using 2D FEM. The results of unreinforced embankment analysis show settlement of 40.99 cm over 5.353 years with 99% consolidation, and the embankment experiences failure with a circular-type deep sliding pattern in the first soil layer due to traffic loads. Meanwhile, the use of pile embankment reinforcement using spun pile with 60 cm diameter, Load Transfer Platform (LTP) with 60 cm thickness, and the use of geogrid can reduce settlement by up to 85.9%. The safety factor for static conditions is 3.035 and for earthquake conditions is 1.201. The pile embankment reinforcement system is effective in addressing settlement and stability problems in infrastructure built on soft soil.

Keywords: work-life balance, construction, construction worker, literature review 

 

Kata Kunci


Pile Embankment; Penurunan Konsolidasi; Stabilitas Lereng; Timbunan Oprit

Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.26760/rekaracana.v11i3.241

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.



e-ISSN : 2477-2569
dipublikasikan oleh :

Program Studi Teknik Sipil
Institut Teknologi Nasional Bandung
Alamat: Jl. PHH. Mustofa 23 Bandung 40124
Kontak: Tel. 7272215 (ext. 206) Fax. 7202892


Didukung oleh :

Badan Musyawarah Pendidikan Tinggi
Teknik Sipil Seluruh Indonesia (BMPTTSSI)


RekaRacana © 2025 by Itenas is licensed under CC BY-SA 4.0