Analisis Life Cycle Cost pada Bangunan Sekolah SMP Islam Al Azhar 17 Pontianak

Admiral Hazel Rabbani, Henricus Priyosulistyo

Sari


ABSTRAK

Dalam rangka mendukung program wajib belajar 12 tahun yang telah diterapkan Pemerintah Indonesia, bangunan sekolah membutuhkan metode yang baik dalam pemeliharaannya agar selalu dalam kondisi yang layak guna. Salah satu metode pemeliharaan yang dapat digunakan adalah metode Life Cycle Cost yang mengacu pada ISO 15686:5. Komponen biaya pada Metode LCC yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis biaya konstruksi awal, biaya operasional dan biaya pemeliharaan dan penggantian. Untuk mendukung penggunaan LCC, dilakukan perhitungan indeks kondisi bangunan agar dapat menentukan kondisi bangungan saat ini. Sedangkan untuk kelayakan dari segi investasi, dilakukan perhitungan Net Present Value. Dari hasil penelitian yang direncanakan untuk 25 tahun ke depan, didapatkan nilai biaya konstruksi sebesar Rp7.344.650.553 (39,91%), biaya operasional sebesar Rp7.520.911.599 (40,86%), dan biaya pemeliharaan sebesar Rp3.538.849.941 (19,23%). Total Life Cycle Cost bangunan sekolah adalah sebesar Rp18.404.412.094 (100%). Untuk nilai indeks kondisi bangunan saat ini, didapatkan nilai sebesar 91,054. Yang berarti bangunan masih dalam kondisi baik sekali dan belum membutuhkan penanganan segera. Sedangkan untuk perhitungan NPV bangunan untuk 25 tahun ke depan, didapatkan nilai positif sebesar Rp29.336.060.666. Hasil tersebut dapat diartikan bahwa investasi bangunan dinyatakan layak atau menguntungkan.

Kata kunci: biaya siklus hidup, indeks kondisi bangunan, pemeliharaan bangunan, NPV

 

ABSTRACT

In order to support the 12-year compulsory education program implemented by the Indonesian Government, school buildings require good maintenance so that they are always in a usable condition. One maintenance method that can be used is the Life Cycle Cost method which refers to ISO 15686:5. The cost components of the LCC method used in this research are analysis of initial construction costs, operational costs, and maintenance and replacement costs. To support the use of LCC, a building condition index is calculated to determine the current condition of the building. Meanwhile, for feasibility in terms of investment, Net Present Value is calculated. From the results of research planned for the next 25 years, construction costs amounted to IDR 7,344,650,553 (39.91%), operational costs amounted to IDR 7,520,911,599 (40.86%), and maintenance costs amounted to IDR 3,538,849,941. (19.23%). ). Total Life Cycle Cost of school buildings is IDR 18,404,412,094 (100%). For the current building condition index value, a value of 91.054 was obtained. This means that the building is still in very good condition and does not require immediate maintenance. Meanwhile, for calculating the building's NPV for the next 25 years, a positive value of IDR 29,336,060,666 was obtained. These results can be interpreted as meaning that building investment is declared feasible or profitable.

Keywords: life cycle cost, building condition index, building maintenance, NPV 

 

Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.26760/rekaracana.v10i1.38

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


____________________________________________________________

ISSN (elektronik) : 2477-2569  

diterbitkan oleh :

Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional Bandung

Alamat :  Jl. PHH. Mustofa 23 Bandung 40124

Kontak : Tel. 7272215 (ext. 206)  Fax. 7202892

____________________________________________________________

Terindeks:

 

research

____________________________________________________________

Statistik Pengunjung 

Flag Counter

Lihat Statistik Jurnal

Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License