Evaluasi Struktur Rangka Kuda-Kuda Atap Baja Canai Dingin Wisma Perhutani Jakarta Selatan Berdasarkan SNI 7971:2013

Alya Nisrina Nabilah Putri, Erma Desimaliana

Sari


ABSTRAK

Di Indonesia, material baja canai dingin seringkali diaplikasikan terutama struktur rangka kuda-kuda atap pada konstruksi gedung dewasa ini karena harga yang terjangkau dan mudah dalam pemasangan. Pada penelitian ini dilakukan evaluasi kembali terhadap struktur rangka kuda-kuda atap Wisma Perhutani Jakarta Selatan berdasarkan SNI 7971:2013 yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan material baja canai dingin profil kanal dengan dimensi C75x35x0,75. Analisis profil kanal menggunakan metode LRFD berdasarkan SNI 7971:2013 dengan melakukan pemodelan pada software SAP2000 sebagai struktur rangka 2D statis tertentu. Dari hasil analisis, didapatkan 5 batang tekan melebihi rasio kapasitas penampang dengan nilai rasio terbesar sebesar 1,638. Sementara itu, lendutan yang terjadi sebesar 4,653 mm masih memenuhi nilai lendutan izin. Oleh karena itu, didapatkan simpulan bahwa struktur rangka kuda-kuda atap Wisma Perhutani Jakarta Selatan tidak dapat menahan kombinasi beban luar berdasarkan peraturan SNI 1727:2020, karena terdapat batang yang tidak memenuhi syarat rasio kapasitas penampang.

Kata kunci: rangka kuda-kuda atap, baja canai dingin, rasio kapasitas penampang, deformasi

 

ABSTRACT

In Indonesia, nowadays cold-formed steel material is often applied in building construction as roof truss frame structures, because of its affordable price and easy installation. In this research, a re-evaluation was carried out of Wisma Perhutani South Jakarta’s roof truss structure based on SNI 7971:2013 which aims to determine the effectiveness of using channel profile cold formed steel material with dimensions of C75x35x0.75. Channel profile analysis uses the LRFD method based on SNI 7971:2013 by modeling in SAP2000 software as a certain statistical 2D frame structure. From the analysis results, there are 5 compresision members exceeded its maximum capacity ratio as 1.638. Meanwhile, deflection that occurs is 4.653 mm below the allowable deflection. Therefore, it could be concluded that Wisma Perhutani South Jakarta’s roof truss structure could not restrain load combinations based on SNI 1727:2020, because of some members exceeded the allowable capacity ratio.

Keywords: roof truss, cold-formed steel, cross-sectional capacity ratio, deflection


Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.26760/rekaracana.v9i3.246

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


____________________________________________________________

ISSN (elektronik) : 2477-2569  

diterbitkan oleh :

Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional Bandung

Alamat :  Jl. PHH. Mustofa 23 Bandung 40124

Kontak : Tel. 7272215 (ext. 206)  Fax. 7202892

____________________________________________________________

Terindeks:

 

research

____________________________________________________________

Statistik Pengunjung 

Flag Counter

Lihat Statistik Jurnal

Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License