EFISIENSI PENGGUNAAN MATERIAL PRESERVASI MIKROORGANISME (MPMO) DALAM PENYISIHAN TIMBAL (PB) DAN KROMIUM (CR) PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI TEKSTIL MENGGUNAKAN REAKTOR BATCH
Sari
Kegiatan industri tekstil selain menghasilkan produk tentunya menghasilkan limbah cair. Limbah cair ini memiliki kontaminan timbal (Pb) dan kromium (Cr) karena proses pewarnaan memerlukan logam berat dalam mengikat warna pada serat kain agar tidak mudah luntur. Pengolahan biologi yang berpotensi dalam penyisihan parameter tersebut yaitu material preservasi mikroorganisme (MPMO) karena mengandung bentonit dan Bacillus licheniformis. Bentonit memiliki kemampuan untuk mengadsorpsi karena mengandung kation Heksadesil Trimetil Ammonium Bromida (HDTMA+) sedangkan Bacillus licheniformis memiliki enzim Chromate Reductase (ChrR) dan Pbr Operon yang dapat menyisihkan Pb dan Cr dengan cara bioremediasi oleh bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efisiensi penyisihan Pb dan Cr oleh MPMO. Pengolahan air limbah tekstil PT X dilakukan pada skala laboratorium dengan 3 variasi reaktor batch selama 16 hari secara aerob, pH 6-7 dan tepung tapioka sebagai nutrisi utama. Sebelum masuk pada tahap pengolahan dilakukan persiapan bakteri yang terjadi selama 10 hari, Volatile Suspended Solid (VSS) digunakan sebagai indikator kesiapan bakteri dan pH sebagai kontrol pertumbuhan bakteri. Metode yang digunakan untuk pengukuran Pb dan Cr yaitu Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) secara nyala. Hasil pengukuran karakteristik limbah cair industri tekstil PT.X konsentrasi Pb 22,2428 mg/L dan Cr 6,8575 mg/L. Penggunaan MPMO dapat menyisihkan konsentrasi Pb 84,21 hingga 86,15% dan Cr 86,48 hingga 88,95% dari limbah cair industri tekstil.
Kata kunci: material preservasi mikroogranisme (MPMO), timbal, kromium, industri tekstil.
AbstractTextile industry activities in addition to producing products of course produce liquid waste. This liquid waste has lead (Pb) and chromium (Cr) because the coloring process requires heavy metals to bind the color to the fabric fibers and then produce residual dye. Biological treatment is possible in the removal of these parameters of microorganism preservation material (MOPM) because it contains bentonite and Bacillus licheniformis. Bentonite has the ability to adsorb because it contains the cation Hexadesil Trimethyl Ammonium Bromide (HDTMA-Br) while Bacillus licheniformis has the enzyme Chromate Reductase (ChrR) and Pbr Operon which can find Pb and Cr by bioremediation by bacteria. This study aims to determine the efficiency of Pb and Cr by MPMO. PT.X textile wastewater treatment was carried out on a laboratory scale in 3 variations of batch reactors for 16 days by aerobic, pH 6-7 and tapioca flour as the main nutrient. Before entering the processing stage, bacteria were prepared for 10 days, Volatile Suspended Solid (VSS) as an indicator of bacterial readiness and pH as a control of bacterial growth. The methods used to measure Pb and Cr are Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) by flame. The results of the textile industry wastewater characteristics PT.X concentration of Pb 22,2428 mg/L and Cr 6,8575 mg/L. The use of MOPM can concentrate Pb 84.21 to 86.15% and Cr 86,48 up to 88.95% from textile industry wastewater.
Keywords: microorganism preservation material (MOPM), lead, chromium, textile industry.Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Adipasah, H. (2014). Pengaruh Kecepatan Pengadukan pada Tahap Asidogenesis Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS). J Universitas Sumatera Utara: USU.
Agustinus, E. T. S., Sembiring, H., & Effendi, E. (2014). Implementasi Material Preservasi Mikroorganisme (MPMO) Dalam Pemrosesan Limbah Cair Organik Pada Instalasi Pengolahan Air Limbah. J RISET Geologi dan Pertambangan, 24(1), 65-76.
Ajao, A., Awe, S., & Sulugambari, Z. (2018). Bioremediation Of Wastewaters From Local Textile Industries In Ilorin, Nigeria.
Alfayed, M. J. (2020). Studi Kinetika Pertumbuhan Mikroba pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit dengan Pengaruh Ph menggunakan Reaktor Berpengaduk Sistem Batch.
Dhal, B., Thatoi, H., Das, N., & Pandey, B. (2013). Chemical and microbial remediation of hexavalent chromium from contaminated soil and mining/metallurgical solid waste: a review. J Journal of hazardous materials, 250, 272-291.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia. (2019). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan No. 16 Tahun 2019 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah Lampiran II. Jakarta
Muhimmatin, I., & Jannah, I. N. (2019). Pengelolaan Limbah Cair Industri Batik Menggunakan Mikroorganisme di Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi. J Warta Pengabdian, 13(3), 106-115.
Munandhar, A. V. (2021). Pemanfaatan Cincau Hijau (Premna Oblongifolia Merr) Sebagai Adsorben Untuk Menurunkan Kandungan Timbal (Pb) Pada Air.
Nahadi, N. (2003). Studi Transformasi Krom (VI) Menjadi Krom (III) Oleh Bakteri Escherichia colli. J Jurnal Pengajaran MIPA, 4(1), 37-43.
Nurventi, N. (2019). Perbandingan Metode Analisis Logam Berat Kromium dan Timbal Menggunakan Inductively Coupled Plasma Optical Emision Spectroscopy (ICP OES) dan Atomic Absorbtion Spectrometry (AAS). Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Pemerintahan Indonesia. (2021). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta
Pujilestari, T. (2015). Sumber dan pemanfaatan zat warna alam untuk keperluan industri. J Dinamika Kerajinan dan Batik, 32(2), 93-106.
Purwanti, A., & Sumarni, S. (2021). Dasar-dasar Perancangan Reaktor. In: AKPRIND PRESS.
Putri, T. P. (2017). Uji Kemampuan Bakteri Bacillus Subtilis Dalam Penyisihan Logam Kromium Pada Tanah Tercemar Kromium. Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
Rice, E. W., Baird, R. B., Eaton, A. D., & Clesceri, L. S. (2012). Standard Methods For The Examination Of Water And Wastewater (Vol. 10): American public health association Washington, DC.
Rotna, V., Muchtar, A., & Sophia, H. (2015). Pemanfaatan Lempung Desa Gema Teraktivasi H2SO4 untuk Penignkatan Kualitas Air Gambut. JOM FMIPA 2.
Sasmita, A., & Edward, H. (2016). Pengaruh Campuran lempung dan eceng gondok sebagai adsorben untuk penyisihan besi (Fe), Mangan (Mn) dan warna pada air gambut. Riau University,
Sembiring, H., & Sumarnadi, E. T. (2012). Pelletisasi Bentonit Sebagai Preservasi Bakteri Pengurai Limbah Organik Cair: Rekayasa dan Prototip. J Prosiding Geoteknologi LIPI.
Shen, H., & Wang, Y. (1993). Characterization Of Enzymatic Reduction Of Hexavalent Chromium By Escherichia Coli ATCC 33456. J Applied Environmental Microbiology 59(11), 3771-3777.
Susanto, A., Mulyani, T., & Nugraha, S. (2021). Validasi Metode Analisis Penentuan Kadar Logam Berat Pb, Cd dan Cr Terlarut dalam Limbah Cair Industri Tekstil dengan Metode Inductively Coupled Plasma Optical Emission Spectrometry Prodigy7. J Jurnal Ilmu Lingkungan, 19(1), 191-200.
Trisakti, B., & Sijabat, I. P. (2020). Profil pH dan Volatile Suspended Solids pada Proses Pengomposan Tandan Kosong Kelapa Sawit Menggunakan Pupuk Cair Organik Aktif sebagai co-Composting. J Jurnal Teknik Kimia USU, 9(1), 11-15.
Widihati, I., Saraswati, N., & Dewi, I. G. (2021). Karakterisasi Lempung Bentonit Termodifikasi Surfaktan Dan Pemanfaatannya Sebagai Adsorben Logam Cr Dan Pb Pada Limbah Cair Industri Tekstil. J Jurnal Kimia, 29-34.
DOI: https://doi.org/10.26760/rekalingkungan.v11i2.130-139
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Terindeks: