Penerapan Metoda Adaptive Reuse pada Alih Fungsi Bangunan Gudang Pabrik Badjoe Menjadi Kafetaria
Sari
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari penerapan metoda adaptive reuse pada sebuah bangunan ex gudang pabrik baju yang sudah tidak digunakan lagi. Maraknya bisnis factory outlet dan strategisnya lokasi memberi ide kepada pemilik pabrik untuk tidak menghancurkan gudang tersebut tetapi merubahnya menjadi sebuah bangunan komersil dengan fungsi kafetaria. Ide ini sejalan dengan isu sustainable yang menerapkan konsep 3R yaitu reduce,reuse dan recycle yang pada bangunan dikenal sebagai adaptive reuse. Dengan mempelajari sejarah bangunan dan melakukan observasi ke objek maka diperoleh gambaran penerapan konsep adaptive reuse. Alih fungsi mendorong terjadinya perubahan, terutama pada ruang dalam sebagai bentuk adaptasi terhadap fungsi baru. Bagaimana potensi yang dimiliki bangunan, seperti tinggi plafond, lebar dan luas bangunan, perletakan jendela dan lubang angin dapat dipertahankan dan dioptimalkan untuk fungsi baru. Sedangkan perubahan pada facade bangunan dimaksudkan untuk memperindah tampilan sehingga bangunan terlihat indah dan dapat menarik banyak pengunjung. Metoda adaptive reuse cocok dengan issue sustainable sehingga bangunan lebih baik dialih fungsikan daripada dihancurkan. Untuk menunjang issue sustainable diperlukan campur tangan pemerintah dalam mengatur pembangunan sehingga ratio area terbangun dan tidak terbangun di kota Bandung dapat seimbang.
Kata kunci: adaptive reuse, transformasi, sustainable building.
Â
ABSTRACT
This research is intended to study the application of the adaptive reuse method on an unused clothing warehouse building. The emerging of the outlet factory business and the strategic location of the building give the factory owner ideas not to knock down the warehouse but instead change it into a commercial building function as a cafeteria. This idea is in line with the sustainable issue which apply the 3R concept: Reduce, Reuse, and Recycle or known as an adaptive reuse. By studying the building history and observing the object, an image of the adaptive reuse concept application could be gained. The function shift pushes to changes, especially in the inner room as an adaptation to the new function. How this building potential such as the ceiling high, wide and spacious, window and opening placement could be maintained and optimized to a new function. Whilst the building facade alteration is intended to beautify performance so the building looks picturesque and could attract many visitors. The adaptive reuse method is suitable for the sustainable issue so it is better to switch the function rather than to devastate it. To support the sustainable issue the intervention by the government is needed to organize the development so the ratio between the built and non built area in Bandung city could be balanced.
Keywords: adaptive reuse, transformation, sustainable building.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mempelajari penerapan metoda adaptive reuse pada sebuah bangunan ex gudang pabrik baju yang sudah tidak digunakan lagi. Maraknya bisnis factory outlet dan strategisnya lokasi memberi ide kepada pemilik pabrik untuk tidak menghancurkan gudang tersebut tetapi merubahnya menjadi sebuah bangunan komersil dengan fungsi kafetaria. Ide ini sejalan dengan isu sustainable yang menerapkan konsep 3R yaitu reduce,reuse dan recycle yang pada bangunan dikenal sebagai adaptive reuse. Dengan mempelajari sejarah bangunan dan melakukan observasi ke objek maka diperoleh gambaran penerapan konsep adaptive reuse. Alih fungsi mendorong terjadinya perubahan, terutama pada ruang dalam sebagai bentuk adaptasi terhadap fungsi baru. Bagaimana potensi yang dimiliki bangunan, seperti tinggi plafond, lebar dan luas bangunan, perletakan jendela dan lubang angin dapat dipertahankan dan dioptimalkan untuk fungsi baru. Sedangkan perubahan pada facade bangunan dimaksudkan untuk memperindah tampilan sehingga bangunan terlihat indah dan dapat menarik banyak pengunjung. Metoda adaptive reuse cocok dengan issue sustainable sehingga bangunan lebih baik dialih fungsikan daripada dihancurkan. Untuk menunjang issue sustainable diperlukan campur tangan pemerintah dalam mengatur pembangunan sehingga ratio area terbangun dan tidak terbangun di kota Bandung dapat seimbang.Kata kunci: adaptive reuse, transformasi, sustainable building.ABSTRACTThis research is intended to study the application of the adaptive reuse method on an unused clothing warehouse building. The emerging of the outlet factory business and the strategic location of the building give the factory owner ideas not to knock down the warehouse but instead change it into a commercial building function as a cafetaria. This idea is in line with the sustaineable issue which apply the 3R consept: Reduse, Reuse and Recycle or known as adaptive reuse. By studying the building history and observing the object, an image of the adaptive reuse consept application could be gained. The function shift pushes to changes, especialy on the inner room as an adaptation to the new function. How this building potential such as the ceiling high, wide and spacious, window and opening placement could be maintained and optimized to a new function. Whilst the building facade alteration is intendet to beautify performance so the building looks picturesque and could attract many visitors. Adaptive reuse method is suitable with the sustainable issue so its better to swich the function rather then to devaste it. To support the sustainable issue the intervention by the government is needed to organize the development so the ratio between the built and non built area in Bancung city could be balanced.Keywords: adaptive reuse, transformation, sustainable building.Teks Lengkap:
PDFReferensi
S. Lemmet, Buildings and Climate Change, Summary for Decision Maker. Paris: United Nations Environment Programme, 2009.
L. Brebbia, C. A., Telles, J. C. F., Wrobel, Boundary Element Techniques,Theory and Applications in Engineering. Berlin: Springer-Verlag, 1984.
S. A. Gatot, “Transformasi Bentuk Arsitektur Jawa,†Spectra-eJurnao ITN Malamg, vol. 13, no. 25, pp. 13–26, 2015.
C. Alexander, A New Theory of Urban Design. New York: Oxford University Press, 1987.
D. Burchell, Robert W; Listokin, The Adaptive Reuse Handbook, First. Routledge, 1981.
D. Kim, “Adaptive reuse of industrial buildings for sustainability : analysis of sustainability and social values of industrial facades,†The University of Texas at Austin, 2018.
P. Akadiri, Peter.O;Cinyio, Ezekiel.A;Olomolaiye, “Design of A Sustainable Building: A Conceptual Framework for Implementing Sustainability in the Building Sector,†MDPI J., 2012.
DOI: https://doi.org/10.26760/terracotta.v1i2.4019
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
ISSN elektronik 2716-4667
Diterbitkan oleh :
Program Studi Arsitektur, Institut Teknologi Nasional Bandung
Alamat : Gedung 17 Lantai 1 Jl. PHH. Mustofa 23 Bandung 40124
Kontak : Tel. 7272215 (ext. 151) Fax. 7202892
Email : terracotta@itenas.ac.id
Terindeks :
Didukung Oleh :
Kerja Sama :
Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.