Penggunaan Prinsip Fengsui dalam Penentukan Ruang Ibadah Pada Wihara Pemancar Keselamatan Kota Cirebon
Sari
Proses peribadahan di wihara memiliki tata cara serta alur ibadah dalam berdoa. Urutan tata cara ibadah mempengaruhi posisi ruang ibadah di dalam wihara. Letak dan urutan para Dewa yang harus disembah oleh jemaah secara berurutan didasarkan dari kedudukan para Dewa. Letak ruang ibadah akan berpengaruh terhadap alur ibadah jemaah. Selain memperhatikan hierarki dan posisi dewa di ruang ibadah, orientasi wihara pun harus sesuai dengan fengsui agar menghadirkan energi postif yang dipercaya dapat mengundang nasib baik. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan fengsui pada hierarki ruang ibadah wihara. Lingkup studi pada kajian ini penggunaan fengsui pada penempatan Dewa pada ruangan dan pada penempatan ruang di wihara beserta orientasinya. Metode analisis yang digunakan adalah metode kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, fengsui mempengaruhi penentuan hierarki ruang tata letak, dan orientasi Wihara Pemancar Keselamatan, contohnya dewa yang memiliki hierarki tertinggi berada di tengah dan terdalam ruangan, diikuti pada dewa yang letaknya di bagian kiri kemudian kanan, karena bagian kiri lebih utama daripada kanan. Kemudian, semakin jauh ruangan dari gerbang depan, maka semakin tinggi pula tingkat kesakralan ruangan tersebut. Letak Wihara Pemancar Keselamatan menghadap ke sumber air, yaitu sungai dan berada di posisi tusuk sate yang berfungsi untuk menyerap energi buruk agar energi tersebut tidak membawa nasib buruk kepada masyarakat di sekitar.
Kata Kunci: Wihara, Hierarki Ruang Ibadah, Orientasi
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Suliyati, Titiek. 2011.Tradisi Feng Shui pada Kelenteng di Pecinan Semarang. Sabda, Volume 6, Nomor 1, April 2011: 75-87. Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro.
Shopie, Benedicta Marcella. 2012. Feng Shui pada Tata Letak Massa Bangunan di Kelenteng Sam Poo Kong. Jurnal Arsitektur KOMPOSISI. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
H. S. Wong, Gideon Slamet. 2013. Rumah Hoki: Menurut Pandangan Feng Shui dan Arsitektur. Griya Kreasi.
http://jabar.tribunnews.com/2018/02/16/inilah-perbedaan-antara-klenteng-dan-vihara-yuk-pahami-biar-tak-bingung-lagi? (Penulis Amalia Qhistyana Amsha) (diakses tanggal 20 Mei 2019, pukul 14.24 WIB)
Too, L. 1995. Feng Shui. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia.
Kustedja, Sugiri. 2014. Konsep ideologi, hierarki, dan keseimbangan, pada elemen arstektur kelenteng tradisional berdenah type si he yuan. Disertasi Doktoral. Universitas Katolik Parahyangan Bandung
DOI: https://doi.org/10.26760/terracotta.v1i1.3358
Refbacks
ISSN elektronik 2716-4667
Diterbitkan oleh :
Program Studi Arsitektur, Institut Teknologi Nasional Bandung
Alamat : Gedung 17 Lantai 1 Jl. PHH. Mustofa 23 Bandung 40124
Kontak : Tel. 7272215 (ext. 151) Fax. 7202892
Email : terracotta@itenas.ac.id
Terindeks :
Didukung Oleh :
Kerja Sama :
Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.