Pengaruh Sistem Zonasi Sekolah Terhadap Kebutuhan Angkutan Sekolah Bagi Pelajar SMA

Ratna Agustina, Yuda Pratama

Sari


ABSTRAK
Angkutan sekolah memegang peranan penting dalam sistem transportasi perkotaan. Pemerintah Kota Bandung menyediakan fasilitas bus sekolah sebagai moda angkutan bagi pelajar. Mulai tahun ajaran 2017/2018 diberlakukan sistem zonasi sekolah untuk tingkat SMA Negeri dengan memprioritaskan pelajar yang memiliki jarak tempat tinggal dengan sekolah dalam radius 2 km sedangkan untuk tingkat SMK Negeri tidak memberlakukan sistem zonasi sekolah. Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi pengaruh sistem zonasi sekolah terhadap kebutuhan angkutan sekolah bagi pelajar SMA yang memberlakukan zonasi sekolah dan pelajar SMK yang tidak memberlakukan zonasi sekolah. Pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh melalui observasi dan kuesioner. Metode analisis yang digunakan adalah studi kasus deskriptif dan crosstabs. Berdasarkan hasil penelitian terdapat pengaruh sistem zonasi sekolah yang membuat kebutuhan angkutan sekolah menjadi berkurang yang dimana SMA Negeri yang memberlakukan sistem zonasi sekolah didominasi oleh pelajar SMA yang tidak membutuhkan bus sekolah sedangkan SMK Negeri yang tidak memberlakukan sistem zonasi sekolah didominasi oleh pelajar SMK yang membutuhkan bus sekolah.


ABSTRACT
Scholl Transportation plays an important role in the urban transport system. The Bandung City Government provides school bus facilities as a mode of transportation for students. Starting from the 2017/2018 academic year, a school enrollment zoning system is implemented for high school level by prioritizing students who have a distance of residence from school within a radius of 2 km while for the State vocational high school level, the school zoning system does not apply. Therefore, it is necessary to identify the influence of the school zoning system on transportation needs for high school students who apply school zoning and vocational high school students who do not apply school zoning. Data collection in this study was obtained by observation and questionnaire. The analytical method used is descriptive case study and crosstabs. The results of this study show that there is an influence of the school zoning system that reduce the need for school bus which is where the senior high school that do apply a school zoning system are dominated by senior high school students who don’t need a school bus while vocational high school that do not apply a school zoning system are dominated by vocational high school students who need a school bus.


Kata Kunci


Sistem Zonasi Sekolah, Angkutan Sekolah, Pilihan Moda

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Naipospos, B., Kusumantoro, I., Pitaloka, (2009). “ Identifikasi Pemanfaatan Infrastruktur Pendidikan dan Dampaknya terhadap Pergerakan Belajar di Metropolitan Bandungâ€, Technical Report ITB Research Grant.

American School Bus Council,-----. “How the School Bus Benefit for Entire Communityâ€, http://schoolbusfacts.com/benefits-to-the-community/; diakses 14 September 2021

Pemerintah Kota Bandung, (2017). “Bandung Road Safety Annual Report 2017â€

Menteri Pendidikan, (2021). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Walikota Bandung. (2016). Peraturan Walikota Bandung Nomor 610 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penerimaan Peserta Didik Baru, Walikota Bandung.

Satria, 2018, “Dilema Dampak Penerapan Sistem Zonasi Sekolah Terhadap Lalu LIntas DIYâ€,

Liputan Berita Universitas Gadjah Mada, https://ugm.ac.id/id/berita/16947-dilema-dampakpenerapan- sistem-zonasi-sekolah-terhadap-kepadatan-lalu-lintas-diy, diakses 13 September 2021

Maulia, N., Koestoer, R. H., & Saraswati, R, (2019). “Rematching Spatial Home Based School Pattern for West Jakartaâ€. KnE Social Sciences, 3(21), 599–607. https://doi.org/10.18502/kss.v3i21.4997

Ortúzar, J.D., Willumsen, L. G., (2011). “Modelling Transportâ€, 4th Edition Willey

Vitale, M., Millward, H., Spinne, J., (2009). “School Siting and Mode Choices for School Travel: Rural–urban Contrasts in Halifax, Nova Scotia, Canadaâ€, Case Study on Transportation Policy,7, Elsevier.

Sylvia He, (2011). “Effect of School Quality and Residential Environment on Mode Choice of School Tripsâ€, Transportation Research Record Journal of the Transportation Research Board 2213(-1):pp 96-104

Direktur Jenderal Perhubungan Darat. (2007). Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Nomor: SK.967/AJ.202/DRJD/2007 Tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Sekolah. Direktur Jenderal Perhubungan Darat.

Selenia Ediyani Palupiningtyas , Dorkas Pakpahan, (2016). “Analisis Kebijakan Penyelenggaraan Angkutan Sekolah Di Kota Bandungâ€, Warta Penelitian Perhubungan, 28, 2.

Kameswara, B., & Wiratomo, H. (2018). “Bus Sekolah sebagai Pilihan Moda Transportasi di Kota Bandung dari Sisi Preferensi Pelajar sebagai Penggunaâ€. Reka Racana: Jurnal Teknik Sipil, 4,4, pp. 1-11.

Adiany dan Juliantono, (2018), “Evaluasi Penyediaan Bus Sekolah Menggunakan Indikator Transportasi Berkelanjutan Di Kota Bandungâ€, Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota, 4, 1

Lincoln, MCP., Widayastuti, H., (2020). Student satisfaction with the performance of Surabaya school buses , 4th International Conference on Civil Engineering Research (ICCER 2020)

Hardani, Chaniago, Nuryati, (2016). Kajian Kebutuhan Angkutan Sekolah Bagi Siswa Sekolah Dasar Di Kota Bekasi , Jurnal BENTANG, 4, 2.




DOI: https://doi.org/10.26760/jrh.v6i1.22-33

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.



Alamat redaksi dan tata usaha:

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Nasional
Fakultas, gedung 14 Lantai 3
Jl. PHH. Mustapa 23 Bandung 40124
Tlp. 022-7272215 Pes. 159, Fax. 022-7202892,
e-mail: hrekayasa@itenas.ac.id


Terindeks:

  


STATISTIK PENGUNJUNG
Flag Counter
 

Lihat Statistik

Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License