Pengolahan Limbah Cair Lindi Menggunakan Multi Soil Layering (MSL) Bebasis Lumpur PDAM
Sari
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian pengolahan lindi dari TPA Rasau Jaya Kubu Raya Kalimantan Barat dengan Multi Soil Layering (MSL). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh waktu tinggal terhadap kinerja MSL berbasis lumpur PDAM dalam mengolah limbah cair lindi. Penelitian ini menggunakan reaktor MSL dengan dimensi 20 x 38 x 55 cm, lapisan aerob berupa zeolit berukuran 3–5 mm dan campuran lapisan anaerob yaitu lumpur PDAM dan arang. Berdasarkan hasil pengujian konsentrasi amonia, pH, TSS dan COD sebelum pengolahan dengan MSL adalah Amonia 88 mg/l, pH 7,7 mg/l, TSS 80 mg/l, dan COD 832 mg/l. Adapun hasil dari penelitian ini didapatkan waktu tinggal optimum yaitu selama 12 jam dengan efisensi penurunan untuk masing-masing parameter pencemar yaitu: Amonia 96,59%; pH 7,5; TSS 85%, dan COD 44,83%. Hasil ini menunjukkan bahwa reaktor mampu menurunkan amonia, pH, TSS, COD.
Keywords: multi soil layering, lumpur PDAM, waktu tinggal, lindi
ABSTRACT
Research of leachate treatment was conducted from TPA Rasau Jaya Kubu Raya West Kalimantan with Multi Soil Layering (MSL) method. Result of this research is to determine the influence of detention time on the performance of MSL based PDAM mud. The MSL reactors have dimensions of 20 x 38 x 55 cm, consist of zeolite (3-5 mm) as aerobic layers and a mixture of of PDAM mud and charcoal as anaerobic layers. Based on the test results of ammonia concentration, pH, TSS and COD before treatment are Ammonia 88 mg/l, pH 7.7 mg/l, TSS 80 mg/l, and COD 832 mg/l. The results of this study obtained optimum detention time is 12 hours with efficiency of pollutant removal for each parameter are Ammonia 96,59%; pH 7,5; TSS 85%, and COD 44,83%. These result shows that the reactor capable to decrease pollutant parameter such as ammonia, pH, TSS, and COD.
Keywords: multi soil layering, PDAM-sludge, detention time, leachate
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Sofyan, S.S., & Ardinal., A. (2009). Kombinasi Sistem Anaerobik Filter dan Multi Soil Layering (MSL) Sebagai Alternatif Pengolahan Limbah Cair Indusri Kecil Menengah Makanan. In Journal of Industrial Research (Jurnal Riset Industri) (Vol. 3, Issue 2, pp. 118–127).
Lasah, Y. (2012). Kemampuan Multi Soil Layering Dari Lumpur PDAM dan Abu Sekam Padi Untuk Mengelolah Limbah Fosfat dan Amonia Buatan. Skripsi Universitas Tanjungpura, Pontianak.
Komala, P. S., Helard, D., & Delimas, D. (2012). Identifikasi mikroba anaerob dominan pada pengolahan limbah cair pabrik karet dengan sistem multi soil layering (MSL). Jurnal Teknik Lingkungan UNAND, 9(1), 74–88.
Masunaga, T., Sato, K., Mori, J., Shirahama, M., Kudo, H., & Wakatsuki, T. (2007). Characteristics of wastewater treatment using a multi-soil-layering system in relation to wastewater contamination levels and hydraulic loading rates: Original article. Soil Science and Plant Nutrition, 53(2), 215–223.
Aziz, Hermansyah, Yefrida, Delvina, R. F. (2010). Diseminasi Seminar Dan Rapat Tahunan BKS=PTN MIPA
Ivontianti, W. D., Budhijanto, W., & Syamsiah, S. (2016). Evaluasi Waktu Start Up pada Proses Peruraian Limbah Stillage secara Anaerobik Menggunakan Reaktor Fixed Bed Kontinyu dengan Zeolit sebagai Media Imobilisasi. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan†Pengembangan Teknologi Kimia Untuk Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia, I11.
Adinda, T., & Elystia, S. (2015). Metoda Multi Soil Layering Dalam Pengolahan Air Gambut Dengan Variasi Hydraulic Loading Rate Dan Material Organik Pada Lapisan Anaerob. 2(1), 1–7.
Novela, D. dan Dewata, I. (2019). Penurunan COD, BOD DAN TSS Pada Limbah Cair Industri Tahu Melalui Sistem Multy Soil Layering (MSL) Menggunakan Arang Karbon Ampas Tebu. Journal of RESIDU vol: 3. ISSN PRINT: 2598-814X. ISSN ONLINE: 2598-8131
Nahadi, Hernani, & Khoirunisa, K. (2005). Dalam Limbah cair Industri Oleh : Nahadi , Hernani , Fitri Khoirunnisa Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Jurnal Pengajaran Mipa, 6(2), 63–71.
Chouhan, D.A. (2012). Paper II: Microbial Physiology and Microbial Techniques, Unit II; Microbial Growth. Departement of Microbiology, D.B. Science College. Gondia.
Nugroho, R. (2003). Pemanfaatan mikroba autotroph dalam pengolahan limbah nitrat konsentrasi tinggi. Jurnal Teknik Lingkungan, 4(3), 122–127.
Rajta, a., Bhatia, R., Setia, H., & Pathania, P. (2020). Role of heterotrophic aerobic denitrifying bacteria in nitrate removal from wastewater. Journal of Applied Microbiology, 128(5), 1261–1278. https://doi.org/10.1111/jam.14476
Madigan, M.T, Martinko J.M., Dunlap P.V., Clark D.P. (2009). Brock Biology Of Microorganisms Twelfth edition
Schnürer, A., & Jarvis, Å. (2010). Microbiological Handbook for Biogas Plants.
DOI: https://doi.org/10.26760/jrh.v5i3.228-237
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Alamat redaksi dan tata usaha:
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Nasional
Fakultas, gedung 14 Lantai 3
Jl. PHH. Mustapa 23 Bandung 40124
Tlp. 022-7272215 Pes. 159, Fax. 022-7202892,
e-mail: hrekayasa@itenas.ac.id
Terindeks:
Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.