Perencanaan Strategi Pengelolaan Hutan Palasari dengan Metode AHP
Sari
ABSTRAKÂ
Pengelolaan kawasan Hutan Palasari sebagai sabuk hijau penting dilakukan sebagai upaya pelestarian lingkungan. Hutan Palasari yang terletak di desa Ekasari, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana berperan aktif dalam mencegah erosi dan menjaga sumber air bagi masyarakat sekitar. Kawasan Hutan Palasari yang dekat dengan daerah waduk menjadikan hutan ini sebagai kawasan sabuk hijau yang perlu dilestarikan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji langkah-langkah yang tepat dalam pengelolaan dan pelestarian Hutan Palasari dengan menggunakan metode AHP, sehingga diperoleh rangkaian prioritas strategi yang dapat diusahakan masyarakat sekitar demi keberlanjutan Hutan Palasari. Strategi pelestarian Hutan Palasari yang menjadi prioritas yaitu menerapkan sistem agroforestri dengan mengutamakan tanaman berkayu yang bernilai ekonomis serta mampu menahan air dan erosi seperti tanaman endemik hutan yaitu pohon bayur dan pulai demi menjaga kawasan Hutan Palasari agar tetap lestari dan berkelanjutan.
Kata kunci: hutan, sabuk hijau, waduk, AHP
ABSTRACT
Management of the Palasari Forest area as a green belt is important as an effort to preserve the environment. Palasari Forest, located in Ekasari Village, Melaya District, Jembrana Regency, has an active role in preventing erosion and maintaining water sources for the surrounding community. Palasari Forest area which is close to the reservoir area makes this forest a green belt area that needs to be preserved. The purpose of this study is to examine the appropriate steps in the management and preservation of Palasari Forest by using the AHP method, in order to obtain a series of strategic priorities that can be pursued by local communities for the sustainability of Palasari Forest. The Palasari Forest preservation strategy which is a priority is to implement an agroforestry system by prioritizing woody plants that are economically valuable and able to withstand water and erosion such as forest endemic plants, namely bayur and pulai trees in order to maintain the Palasari Forest area to remain sustainable and sustainable.
Keywords:Â forests, green belts, reservoirs, AHP
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Kusumaningtyas, R., & Chofyan, I. (2013). Pengelolaan hutan dalam mengatasi alih fungsi lahan hutan di Wilayah Kabupaten Subang. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 13(2).
Nugraha, Agung dan Murtijo. 2005. Antropologi Kehutanan.Banten: Wana Aksara
Mulyana, N., Kusumah, C., Abdullah, K., & Prasetio, L. B. (2007). Hubungan luas tutupan hutan terhadap potensi banjir dan koefisien limpasan di beberapa das di indonesia. Workshop Peran Hutan Dan Kehutanan Dalam Meningkatkan Daya Dukung DAS. Surakarta.
Atmojo, S. W. (2008). Peran Agroforestri Dalam Menanggulangi Banjir Dan Longsor DAS. Disajikan Dalam Dalam Seminar Nasional Prndidikan Agroforestry Sebagai Strategi Menghadapi Pemanasan Global Di Fakultas Pertanian.
Ariwidodo, E. (2014). relevansi pengetahuan masyarakat tentang Lingkungan dan etika lingkungan dengan partisipasinya dalam pelestarian lingkungan. NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam, 11(1), 1-20.
Purbawiyatna, A., Kartodihardjo, H., Alikodra, H. S., & Prasetyo, L. B. (2011). Analisis Kelestarian Pengelolaan Hutan Rakyat Di Kawasan Berfungsi Lindung. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management), 1(2), 84.
Adi, R. N., & Pramono, I. B. (2018). Rehabilitasi Lahan Kritis Dengan Pola Agroforestri Dan Prediksi. Seminar Nasional Geografi UMS IX 2018, 76–87.
DOI: https://doi.org/10.26760/jrh.v4i1.43-47
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Alamat redaksi dan tata usaha:
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Nasional
Fakultas, gedung 14 Lantai 3
Jl. PHH. Mustapa 23 Bandung 40124
Tlp. 022-7272215 Pes. 159, Fax. 022-7202892,
e-mail: hrekayasa@itenas.ac.id
Terindeks:
Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.