Fenomena Post-Modernisme dalam Arsitektur Abad ke-21
Abstract
ABSTRAK
Post-modernisme adalah istilah yang dipakai dalam mengungkap gagasan, pemikiran, aliran, atau gerakan yang datang dari para pemikir yang keberadaannya mempengaruhi perkembangan kebudayaan serta kehidupan manusia pada abad ke 21. Aliran, pemikiran dan filsafat Post-modernisme ini menjadi ciri utama dari kebudayaan manusia abad ke-21 yang ditandai dengan berkembangnya era informasi setelah berakhirnya era industrial di penghujung abad ke-20. Tokoh-tokoh pemikirnya antara lain Jacques Derrida (1970), Jean Francois Lyotard (1979), dan Jean Baudrillard (1981) untuk bidang filsafat, serta Charles Jencks (1972) sebagai tokoh dari gerakan arsitektur postmodern yang sangat berpengaruh. Pengaruh Post-modernisme ini merebak hampir di segenap aspek kehidupan manusia seperti seni, arsitektur, sastra, komunikasi, fashion, gaya hidup hingga teknologi. Awal lahir dan berkembangnya Post-modernisme dalam bidang arsitektur dilatar-belakangi oleh adanya ‘kegagalan’ dari arsitektur modern, di mana muncul kebosanan dalam keseragaman, tiada identitas diri pada lokasi, belenggu efektivitas dan efisiensi dari produk massal, serta pengaruh kuat dari proses industrialisasi komponen bangunan.
Â
ABSTRACT
Post-modernism is a school of thought that emerged in the late of 20th century to mark the end of the modern era. Post-modernism is a term used for ideas, thoughts or movement of various thinkers or philosophers, that work as a central feature in human culture of the 21st century. The main proponents of this contemporary philosophy are names such as Jacques Derrida (1970), Jean Francois Lyotard (1979), and Jean Baudrillard (1981), whereas Charles Jencks (1972) inspired and greatly influenced the movement of post-modern architecture. The widespread influence of post-modernism in almost all aspects of human life is deemed inevitable, in the field of art, architecture, literature, communication, fashion, to technology and life-style in general. In architecture, post-modernism characterized the movement away from the so-called failure of modern architecture: uniformity, loss of local identity, emphasis on efficiency in mass production, and the industrialization of building components.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright LPPM ITENAS