Pemetaan Undulasi Kota Medan Menggunakan Hasil Pengukuran Tinggi Tahun 2010
Abstract
ABSTRAK
Pengukuran posisi dengan menggunakan teknologi Global Positioning System (GPS) adalah pengukuran yang praktis. Koordinat yang diperoleh adalah koordinat dalam sistem kartesian 3 dimensi dengan nilai tinggi adalah tinggi geodetik atau tinggi di atas elipsoid (h). Sementara itu, dalam kegiatan sehari-hari ketinggian yang umum digunakan adalah ketinggian di atas permukaan bidang ekipotensial yang melalui permukaan laut rata-rata atau MSL (mean sea level) yang disebut geoid. Ketinggian ini disebut dengan ketinggian ortometrik. Secara fisik geoid adalah permukaan laut rata-rata tanpa gangguan. Tinggi ortometrik ini diperoleh dari pengamatan pasang surut (pasut) laut selama sekurang-kurangnya 18,6 tahun di satu stasiun pasut. Perbedaan antara kedua jenis ketinggian ini adalah undulasi (N). Ketersediaan data undulasi pada wilayah pengukuran akan memungkinkan setiap pengamatan GPS dapat dikoreksi untuk mendapatkan nilai tinggi ortometriknya. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran sipat datar dan pengamatan GPS pada beberapa titik kontrol yang tersebar di Kota Medan. Perbedaan ketinggian yang diperoleh dipakai untuk menentukan nilai undulasi. Hasil perhitungan selanjutnya diinterpolasi secara spasial, dipetakan, dan dibangun model permukaan digitalnya. Hasil akhir berupa peta kontur undulasi untuk seluruh Kota Medan. Masyarakat akan dapat memanfaatkannya untuk mendapatkan tinggi ortometrik dengan melakukan pengamatan GPS dan nilai z yang diperoleh dikoreksi dengan nilai undulasi. Pada penelitian ini nilai tinggi titik referensi adalah titik tinggi di Pelabuhan Laut
Belawan yang diukur tahun 2010 dan TTG540. Hasil akhir dibandingkan dengan EGM2008.
Kata kunci: tinggi ortometrik, tinggi normal, undulasi, GPS, EGM2008
ABSTRACT
Measurement using the Global Positioning System (GPS) is practical. Obtained coordinates are Cartesian coordinates in three-dimensional systems where height value is geodetic height or height above the ellipsoid (h). Meanwhile, in the day-to-day activities, height value that is commonly used is the height above the surface of equipotential field through mean sea level (MSL) that is called the geoid. This height type is called orthometric height. Orthometric height obtained from observations of tidal data for at least 18.6 years in one tidal station. The difference between normal height and orthometric heigt is called undulation (N). The availability of undulation data on the measurement area will allow any GPS observations to be corrected to obtain the orthometric height. This research aims to develop undulation map of Kota Medan. We have performed levelling and GPS measurements at several control points scattered in the city of Medan. The difference between the two types of height were used to determine the undulation. The results were then spatially spatially interpolated, mapped, and the digital terrain model was built. The end result is a contour map of undulations for the entire city of Medan. The public will be able to use it to obtain orthometric height by performing GPS measurement, and z values obtained form the measurement are corrected by undulation values. In this study, height point in the Seaport Belawan, Medan measured in 2010 and TTG540 were used as reference points. The final result was compared with EGM2008.
Keywords: orthometric height, normal height, GPS observation, EGM2008
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright LPPM ITENAS