Analisis Ideologi Visual pada Iklan Cetak Adidas Versi Chu-mu Yen, “No One Gets Up When A Whole World Kicksâ€

Agustina Kusuma Dewi

Sari


Dalam upaya memperkenalkan produk dan jasa kepada konsumen, strategi komunikasi iklan harus di rancang dengan memerhatikan beragam tema dan ide strategi kreatif diterapkan dalam usaha mengambil perhatian konsumen. Dari iklan-iklan yang memukau dengan menampilkan kesan mewah, modern, futuristik, humor hingga iklan yang menampilkan animasi, terdapat pula iklan-iklan yang melakukan pendekatan-pendekatan secara budaya dengan mengangkat kultur masyarakat setempat seperti cerita rakyat, bahasa, kesenian atau kebiasaan-kebiasaan masyarakat itu sendiri.  “Impossible Is Nothing†diluncurkan oleh Adidas pada Februari 2008 dalam bentuk iklan televisi, iklan cetak serta iklan melalui internet. Slogan ini ditujukan untuk meraih target audiens dalam rentang usia 12 – 24 tahun yang aktif berolahraga. Dalam seri iklan cetaknya yang menggunakan pendekatan modern, slogan ini, ketika menjadi brand official dalam Olimpiade 2008, terbagi dalam beberapa seri yang meng-endorse atlit olahraga, salah satunya adalah Chu-Mu Yen, atlit Taekwondo dari Taiwan yang pertama memenangkan medali pada Olimpiade. Iklan cetak Adidas versi Chu-Mu Yen, “No One Gets Up when A Whole World Kicks†adalah iklan cetak yang akan menjadi objek desain dalam analisis semiotika yang akan menganalisa makna yang terkandung dalam tagline dan headline yang memiliki stopping power dalam menarik khalayak sasaran, sehingga khalayak langsung melihat dan membaca iklan Adidas. Ideologi visual dalam iklan ini akan dikaji secara deskriptif kualitatif setelah penulis melakukan identifikasi pada tanda yang di bangun dalam iklan menggunakan sudut pandang semiotika Charles Sanders Peirce serta penerapan Metafora dan Metonimia pada relasi antar tanda.

Kata kunci: Ideologi Visual, Iklan Cetak, Semiotika, Charles Sanders Peirce

 

AbstraCT

As an effort to introduce products and services to consumers, the advertising communication strategy must be designed by looking at the various themes and creative strategy ideas applied in the effort to capture the attention of consumers. From fascinating advertisements featuring luxurious, modern, futuristic, humorous to animated ads, there are also advertisements that take cultural approaches by lifting the culture of local people such as folklore, language, art or customs society itself. "Impossible Is Nothing" was launched by Adidas in February 2008 in the form of television commercials, print ads and advertisements via the internet. The slogan is aimed at reaching the target audience within the 12 - 24 year age range who is active in exercising. In its print ad series using a modern approach, this slogan, when it became the official brand of the 2008 Olympics, is divided into several series that endorse sports athletes, one of them being Chu-Mu Yen, Taiwan's Taekwondo athlete who first won medals at the Olympics. Adidas print ad version of Chu-Mu Yen, "No One Gets Up when A Whole World Kicks" is a print advertisement that will be the object of design in semiotics analysis that will analyze the meaning contained in the tagline and headlines that have stopping power in attracting target audiences, so the audience immediately see and read Adidas ads. The visual ideology in this advertisement will be assessed descriptively qualitatively after the authors identify the signature constructed in the advertisement using the semiotic viewpoint of Charles Sanders Peirce as well as the application of Metaphor and Metonology to the relation between signs.

Keywords: Visual Ideology, Print Ads, Semiotics, Charles Sanders Peirce


Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.