Penerapan Kebijakan Pemerintah Pada Rumah Susun Transit Ujung Berung Bandung
Sari
Â
widji indahing tyas, charissa dyanita mulyana putri, murnia triNana efendi, rifqi hadyan damas, vina retriana
Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional
Â
Email: wit@itenas.ac.id
Â
AbstrakKebutuhan akan perumahan terjangkau telah menjadi masalah serius karena keterbatasan lahan dan keterbatasan subsidi pemerintah. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan pembangunan rumah susun dengan penerapan standar perancangan rumah susun yang salah satunya adalah pembangunan rumah susun transit. Rumah Susun Transit Ujung Berung dibangun di atas tanah milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat diperuntukan bagi PNS yang bekerja di wilayah sekitarnya dengan tujuan untuk memberikan hunian sementara sebelum memiliki hunian tetap. Lingkup bahasan penelitian rumah susun ditinjau dari aspek fisik bangunan berupa karakteristik unit, sarana, prasarana, dan utilitas umum dengan menggunakan metoda penelitian komparasi analisis deskriptif. Kesimpulannya adalah unit dengan luasan 24m2 sudah memenuhi kenyamanan dengan lebar muka 4m. Untuk sarana, prasarana, dan utilitas sudah cukup memenuhi kebutuhan para penghuni rusun namun pengunaannya belum optimal.
Kata kunci: Peraturan Pemerintah, Perancangan, Rumah Susun Transit
AbstractThe need for affordable housing has become a serious problem because of limited land and limited government subsidies. This has become one of the considerations in issuing government development of this policy with the adoption of the standard design of flats, one of which is the development of this transit. Flats Transit Edge Berung built on land owned by the Provincial Government of West Java is intended for civil servants who work in the surrounding area with the aim to provide temporary shelter before having permanent housing. The scope of the research topics of flats in terms of the physical aspects of the building such as the characteristics of units, facilities, infrastructure, and public utilities using comparative research methods descriptive analysis. The conclusion is a unit with an area of 24m2 own satisfaction with a face width of 4m. For facilities, infrastructure, and utility is sufficient to meet the needs of the occupants of the towers, but its use is not optimal.
Keywords: Government Regulation, Design, Transit Flats
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.26760/rekakarsa.v4i3.1384
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
ISSN elektronik 2338-6592
Diterbitkan oleh :
Program Studi Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain,
Institut Teknologi Nasional Bandung
Alamat : Gedung 17 Lantai 1 Jl. PHH. Mustofa 23 Bandung 40124
Kontak : Tel. 7272215 (ext. 151) Fax. 7202892
Email : rekakarsa@itenas.ac.id
Terindeks :
Didukung Oleh :
Kerja Sama :
Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.