ANALISIS KESENJANGAN DISTRIBUSI RUANG TERBUKA HIJAU TINGKAT PELAYANAN KOTA DAN KECAMATAN DARI SISI AKSESIBILITAS DENGAN METODE SPACE SYNTAX (STUDI KASUS: KOTA BANDUNG)

Achmad Fauzan Iscahyono, Siti Qolifah, Byna Kameswara

Sari


Abstrak

Kesenjangan distribusi ruang terbuka hijau di Kota Bandung membawa dampak tersendiri terhadap lingkungan. Selain itu, kesenjangan distribusi ruang terbuka hijau juga berpengaruh terhadap aksesibilitas masyarakat dalam pergerakan menuju ruang terbuka hijau tersebut. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kesenjangan distribusi ruang terbuka hijau tingkat pelayanan kota dan kecamatan di Kota Bandung. Studi ini memakai metode Space Syntax dengan bantuan software DepthmapX. Bersumber pada hasil analisis dalam studi ini, menunjukkan bahwa distribusi ruang terbuka hijau di Kota Bandung mempunyai tingkatan kesenjangan yang besar. Distribusi ruang terbuka hijau cenderung berada di bagian tengah dan barat yang berpengaruh terhadap kemudahan aksesibilitas. Selain itu, lokasi distribusi ruang terbuka hijau cenderung berada pada jaringan jalan yang kurang terhubung. Terdapat beberapa ruang terbuka hijau yang berpotensi untuk dikembangkan karena memiliki aksesibilitas yang sangat baik, yaitu Taman Balai Kota Bandung, Taman Alun Alun dan Taman Kiara Artha. Penelitian ini diharapkan dapat mengevaluasi keberadaan ruang terbuka hijau serta sebagai rekomendasi penentuan lokasi ruang terbuka hijau dengan kualitas yang baik yang mudah diakses oleh masyarakat.

Kata kunci: ruang terbuka hijau, distribusi, aksesibilitas, space syntax.

 

Abstract

The disparity in the distribution of public open spaces in Bandung City has its own impact on the environment. In addition, the disparity in the distribution of public open spaces also affects the accessibility of the community in moving towards these public open spaces. This study expects to determine the level of disparity in the distribution of public open spaces at the city and sub-district service levels in Bandung City. This study uses the Space Syntax method with the help of DepthmapX software. In view of the consequences of the examination in this study, it shows that the distribution of public open spaces in Bandung City has a high level of disparity. The distribution of public open spaces tends to be in the central and western parts which affect the ease of accessibility. In addition, the distribution locations of public open spaces tend to be on less connected road networks. There are several public open spaces that have the potential to be developed because they have excellent accessibility, namely Bandung City Hall Park, Alun Alun Park and Kiara Artha Park. This study is expected to evaluate the existence of public open spaces and as a recommendation for the location of public open spaces arrangement with great quality that is effectively open to the community.

Keywords: public open space, distribution, accessibility, space syntax.


Kata Kunci


ruang terbuka hijau; distribusi; aksesibilitas; space syntax

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Al-Sayed, K., Turner, A., Hillier, B., Iida, S., & Penn, A. (2014). Space Syntax Methodology. London: Bartlett School of Architecture UCL.

Alfathani, F., & Nurdini, A. (2022). Space Syntax Analysis on Sundanese Traditional Villages (Case Studies: Kampung Naga, Kampung Ciptagelar, and Kampung Dukuh). In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 1058, No. 1, p. 012024). IOP Publishing.

Andi, Z. Z., & Andi, U. F. (2021). Pengaruh Konfigurasi Ruang Terhadap Jumlah Pengunjung pada Bangunan Komersial Mal di Pontianak. SPACE, 8(1).

Beatley, T. (Ed.). (2012). Green Cities of Europe: Global Lessons on Green Urbanism. Washington, DC: Island press.

Demetriou, S. (2017). (Re) Configuring Crusoe’s Habitation: An Application of Space Syntax Theory to Robinson Crusoe. Journal of Space Syntax, 7(2).

Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman, Pertanahan, dan Pertamanan Kota Bandung. (2020). Potensi Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Bandung. https://bandungkota.bps.go.id/statictable/2021/03/25/1459/potensi-ruang-terbuka-hijau-rth-di-kota-bandung-2020-.html

Fadhilah, S. D. B. (2020). Evaluasi Kualitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) Privat dalam Menyerap Emisi Gas Karbondioksida (CO2) berdasarkan Sumber Emisi Primer Rumah Tangga di Kelurahan Muara Rapak Kota Balikpapan (Doctoral dissertation, Institut Teknologi Kalimantan).

Hillier, B. (2007). Using Depthmap for Urban Analysis: A Simple Guide on What to Do Once You Have an Analysable Map in the System. MSc Advanced Architectural Studies, 8.

Hillier, B. (2015). Space is the Machine: A Configurational Theory of Architecture. Cambridge: Cambridge University Press.

Indonesia, R. (2007). Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Lembaran Negara RI Tahun, 68.

Jennings, V., Browning, M. H., & Rigolon, A. (2019). Urban green spaces: Public Health and Sustainability in the United States. Springer International Publishing.

Kong, E. M., & Min, Y. O. (2013). Examination of Spatial Characteristics Influencing Sales by Tenant Types in Shopping Malls. Proceedings of the Ninth International Space Syntax Symposium, 9, 18:1-18:17.

Koohsari, M. J., Kaczynski, A. T., Mcormack, G. R., & Sugiyama, T. (2014). Using Space Syntax to Assess The Built Environment for Physical Activity: Applications to Research On Parks and Public Open Spaces. Leisure Sciences, 36(2), 206-216.

Mutmainnah, S. A., & Martiningrum, I. (2018). Pola Persebaran Pengunjung di Mall Olympic Garden Malang. Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur, 6(3), 1-11. Article 3.

Nurhalimah, D., & Astuti, D. W. (2020). Analisis Hubungan Konfigurasi Ruang dengan Penyebaran Pengunjung Pasar Klewer Menggunakan Space Syntax. Jurnal Sinektika, 17(1), 13-20.

Scruton, R. (1984). Public Space and The Classical Vernacular. The Public Interest, 74, 5.

Setyaningrum, D., Sudarwanto, B., & Setyowati, E. (2022). Analisis Space Syntax pada Perkembangan Ruang Perdagangan Di Kampung Arab Pasar Kliwon Kota Surakarta. Sinektika: Jurnal Arsitektur, 19(2), 165-172.

Siregar, J. P. (2014). Metodologi Dasar Space Syntax dalam Analisis Konfigurasi Ruang. Malang: Universitas Brawijaya.

Siregar, J. P. (2021). Korelasi Antara Konfigurasi Ruang Publik Dengan Interaksi Sosial. Jurnal Tata Kota dan Daerah, 13 (1), 15-22.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tannous, H. O., Major, M. D., & Furlan, R. (2021). Accessibility of green spaces in a metropolitan network using space syntax to objectively evaluate the spatial locations of parks and promenades in Doha, State of Qatar. Urban Forestry & Urban Greening, 58, 126892.

Umum, M. P. (2008). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 5 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan. Jakarta. Departemen Pekerjaan Umum.

Zainudin. (2010). Kajian Evaluatif terhadap Kondisi Ruang Terbuka Hijau di Taman Sampangan dan Taman Tirtoagung. Bandung: Universitas Katolik Parahyangan.

Zerouati, W., & Bellal, T. (2020). Evaluating the Impact of Mass Housings in-between Spaces Spatial Configuration on Users Social Interaction. Frontiers of Architectural Research, 9(1), 34–53.




DOI: https://doi.org/10.26760/rekalingkungan.v11i3.184-197

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.




Terindeks:

 

Statistik Pengunjung