KAJIAN PENENTUAN LOKASI PENIMBUNAN AKHIR LIMBAH B3 (LANDFILL) DI KABUPATEN KARAWANG

Giovani Muhammad Santanamihardja, Dian Noor Handiani

Sari


Perkembangan industri di Indonesia saat ini sangat pesat. Salah satu daerah yang terlibat dalam perkembangan industri saat ini adalah Kabupaten Karawang di Jawa Barat. Keadaan ini berdampak pada peningkatan jumlah limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang dihasilkan oleh industri-industri tersebut. Penelitian ini bertujuan melakukan studi awal dalam penentuan lokasi penimbunan limbah B3 di Kabupaten Kawarang. Beberapa parameter yang menjadi prasyarat dalam penentuan lokasi fasilitas penimbunan limbah B3, yaitu parameter geologi, potensi bencana dan likuifaksi, curah hujan, dan penggunaan lahan. Parameter-parameter tersebut diklasifikasikan dan diberi peringkat sesuai potensi lokasinya. Selanjutnya, setiap parameter diberi bobot sesuai hasil perhitungan bobot dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Skor akhir dihitung dengan menggabungkan semua parameter dengan masing-masing bobot, dan hasilnya diklasifikasikan menjadi tinggi, sedang, dan rendah. Hasil potensi lokasi penimbunan limbah B3 di Kabupaten Karawang dengan kelas tinggi seluas 160.759,35 ha, sedang seluas 27.895,82 ha, dan rendah seluas 3.073,41 ha. Sembilan kecamatan dengan potensi kelas tinggi dan peruntukkan fungsi kawasan industri, yaitu Ciampel, Cikampek, Karawang Barat, Karawang Timur, Klari, Pangkalan, Purwasari, Rengas Dengklok, Telukjambe Barat dan Timur. Tiga kecamatan dengan luas kawasan industri terluas dibandingkan kecamatan lainnya adalah Kecamatan Ciampel dengan luas 4.984,02 ha (27,74%), Kecamatan Telukjambe Barat dengan luas 3.914,7 ha (21,79%), dan Kecamatan Klari dengan luas 4.324,32 ha (24,07%).


Kata Kunci


AHP; landfill; limbah B3; Karawang

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Abessi, O. & Saeedi, M. (2010). Hazardous waste landfill sitting using GIS technique and analytical hierarchy process. Tehran, Iran. Department of Hydraulics and Environmental Engineering, School of Civil Engineering, Iran University of Science and Technology, 69-78.

Aditya, Lip M. (2020). Karawang, Lumbung padi yang jadi kawasan industri terkemuka. Diakses pada 20 Maret 2022.

Alkaradaghi, K., Ali, S.S., Al-Ansari, N., Laue, J., dan Chabuk, A. (2019). Landfill site selection using MCDM methods and GIS in the Sulaimaniyah Governorate, Iraq. Sustainability 11(17):4530.

Dinas Lingkungan Hidup. (2019). Pengertian Limbah B3 (Bahan Berbahaya Beracun). https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pengertian-limbah-b3-bahan-berbahaya-beracun-41. Diakses pada 20 Juli 2022.

Gbanie, S.P., Tengbe, P.B., Momoh, J.S., Medo, J., and Kabba, V.T.S. (2013). Modelling landfill location using geographic information systems (GIS) and multi-criteria decision analysis (MCDA): case study Bo, Southern Sierra Leone. Appl. Geogr. 36:3–12.

Handiani, D. N., Heriati, A. & Gunawan, W.A. (2022) Comparison of coastal vulnerability assessment for Subang Regency in North Coast West Java-Indonesia, Geomatics, Natural Hazards and Risk, 13:1,p 1178-1206.

Haripavan, N. dan Dey, S. (2023). Application of remote sensing and geographic information system in solid waste management for Gudivada Municipality, Andhra Pradesh, India. Waste Management Bulletin 1 (3), 128-140.

Ikechukwu, M.N., Ebinne, E., Idorenyin, U., dan Raphael, N.I. (2017). Accuracy assessment and comparative analysis of IDW, spline and kriging in spatial interpolation of landform (topography): an experimental study. Journal of Geographic Information System 9 (3), 354-371.

Ipnuwati, Sri., Khotimah, Khusnul., Puspita, Keni S. (2018). Pemilihan cafe terbaik menggunakan analytical hierarhcy process (AHP). Lampung: Jurnal Management Sistem Informasi dan Teknologi, Program Studi Manajemen Informatika STMIK Pringsewu, Universitas Bandar Lampung, Vol. 08 No. 1.

Kareem, S.L., Al-Mamoori, S.K., Al-Maliki, L.A., Al-Dulaimi, M.Q., Al-Ansari, N., dan Fegade, S.L. (2021). Optimum location for landfills landfill site selection using GIS technique: Al-Naja City as a case study. Cogent Engineering 8(1):1863171.

KeMenterian Perindustrian Republik Indonesia (2016). Kemenperin Dorong Kawasan Industri Bangun Pengolah Limbah B3. https://www.kemenperin.go.id/artikel/16259/ Kemenperin -Dorong-Kawasan-Industri-Bangun-Pengolah-Limbah-B3. Diakses pada 20 Juli 2022.

Khamehchiyan, M., Reza, M., & Nikoudel, M. (2011). Identification of Hazardous Waste Landfill Site: A Case Study from Zanjan Province, Iran. Tehran, Iran: Departement of Engineering Geology, Tarbiat Modares University, 64 :1763–1776.

NCGIA. (2007). Interpolation inverse distance weighting. http://www.ncgia.ucsb.edu/ pubs/spherekit/inverse.html. Diakses pada 13 Oktober 2022.

Republik Indonesia. (2013). Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Tentang Rencana Tata Ruan Wilayah Kabupaten Karawang 2011-2031. Kabupaten Karawang

Republik Indonesia. (2021). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Tentang Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun. Jakarta: Sekretariat Negara.

Saaty, T. L. (1995). The Analytic Hierarchy Process. New York: McGraw-Hill

Sardi. (2008). Model penentuan lokasi penimbunan (landfill) limbah B3 dengan bantuan sistem informasi geografis (SIG). Yogyakarta: Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan, Universitas Janabadra Yogyakarta, No.1, 29-38.




DOI: https://doi.org/10.26760/rekalingkungan.v12i2.104-116

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.




Terindeks:

 

Statistik Pengunjung