Perbandingan Potensi Berat dan Volume Lumpur yang Dihasilkan oleh IPA Badak Singa PDAM Tirtawening Kota Bandung Menggunakan Data Sekunder dan Primer

Riska Pratiwi, Rachmawati S.DJ, Kancitra P

Sari


Abstrak

Merencanakan sistem pengolahan lumpur, memerlukan kuantitas lumpur sebagai dasar perencanaan. Kuantitas lumpur dapat dihitung menggunakan data sekunder maupun primer. Perbandingan hasil perhitungan dengan menggunakan kedua data tersebut, diharapkan dapat diperoleh potensi berat dan volume lumpur yang mempresentasikan kondisi sebenarnya, sehingga dapat dijadikan sebagai dasar perencanaan sistem pengolahan lumpur yang efektif. Kedua jenis data tersebut memiliki kelebihan. Kelebihan data sekunder, informasi yang diperoleh merupakan data deret waktu sehingga lebih representatif, sedangkan data primer merupakan gambaran karakteristik sebenarnya di lapangan. Sehingga kedua data tersebut akan digunakan untuk perhitungan kuantitas lumpur. Data sekunder yang digunakan terdiri dari kapasitas air baku yang diolah, kekeruhan air baku, serta dosis PAC yang ditambahkan, sedangkan data primer yang akan digunakan adalah besarnya persen padatan solid dan specific gravity pada lumpur. Potensi berat lumpur pada kondisi rata-rata sebesar 19.602,12 kg/hari dengan volume sebesar 515,41 m3/hari, sedangkan pada kondisi maksimum berat lumpur sebesar 46.306,03 kg/hari dengan volume 1.217,56 m3/hari.

 

Kata kunci: Berat Lumpur, Volume Lumpur, Data Sekunder, Data Primer.


Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.26760/rekalingkungan.v3i1.%25p

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.




Terindeks:

 

Statistik Pengunjung