Pelestarian Filosofi Bali dalam Desain Interior Maya Ubud Resort & Spa

Khalisa Giri Pratiwi, J. Jamaludin

Abstract


Sebagai destinasi internasional, Bali menghadapi tantangan dalam mempertahankan integritas budayanya di tengah laju pesat pariwisata modern. Penelitian ini mengkaji bagaimana filosofi tradisional Bali diterapkan dalam desain interior Maya Ubud Resort & Spa, dengan menekankan nilai-nilai Tri Hita Karana, Rwa Bhineda, Pancha Maha Bhuta, Tri Angga, dan Manik Ring Cucupu. Fokus utama terletak pada keberlanjutan ekologis melalui penggunaan material alami seperti batu alam dan alang-alang, serta prinsip pembagian ruang berdasarkan kontur tanah yang menciptakan harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas. Desain interior resort ini menunjukkan upaya pelestarian budaya yang tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga mencerminkan makna filosofis mendalam dalam setiap elemen ruang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik identifikasi dan interpretasi untuk menganalisis integrasi nilai budaya lokal dalam desain interior serta relevansinya dalam konteks pariwisata berkelanjutan. Temuan ini diharapkan dapat menjadi model inspiratif bagi penerapan desain berbasis kearifan lokal di destinasi lain.


References


Ardika, I. W. (2019). Bali: Cultural landscape and heritage. Udayana University Press.

Barliana, M.S., Ilhamdaniah, Adhi, N. et al. (2025) Contemporary urban design in Denpasar based on Balinese local culture and architecture. City Built Enviro 3, 2. https://doi.org/10.1007/s44213-025-00043-w

Couteau, J. (2015). Tri Hita Karana: The Balinese philosophy of life and the UNESCO heritage. Bali Post.

Dwijendra, N. K. A., et al. (2024). Synergy of creative industries and architectural design: Business sustainability strategies in Bali. Economics and Business Quarterly Reviews, 7(4), 334–343. https://doi.org/10.31014/aior.1992.07.04.642

Frick, H. (1997). Pola struktur dan bentuk arsitektur tradisional Bali. Kanisius.

Mildawani, I., Asmiwyati, I. G. A. A. R., Apriyanti, R., Prabawasari, V. W., & Akhirson, A. (2024). The application of Tri Hita Karana principles in landscape architecture and urban planning: A case study of Kedonganan Traditional Village, Bali. Evolutionary Studies in Imaginative Culture, 8(2), 869–878. https://doi.org/10.70082/esiculture.vi.741

Ramseyer, U. (2002). Bali: Living in two worlds – A critical self-portrait. Tuttle Publishing.

Sarjana, I. P., & Utama, I. W. B. (2020). The dynamics of Tri Hita Karana implementation in the Balinese Hindu residence in South Denpasar. International Journal of Interreligious and Intercultural Studies, 3(2), 1–10.

Suasta, P., & Connor, L. (1999). Bali: Living in two worlds. In Indonesia Today (pp. 102–123). Institute of Southeast Asian Studies.

Wijaya, M. (2012). Architecture of Bali: A source book of traditional and modern forms. Editions Didier Millet. University of Hawaii Press.




Alamat Redaksi dan Tata Usaha:

Program Studi Desain Interior FAD Institut Teknologi Nasional Bandung
Gedung 1 Lantai 1
Jl. PHH. Mustapa 23 Bandung 40124
Tlp. 022-7272215, Fax. 022-7202892,
e-mail: rekajiva@itenas.ac.id