Kenyamanan Antropometri Ruang-Dalam, pada Bangunan Kantor Balai Kota Cirebon
Sari
Abstrak
Gedung Balai Kota Cirebon tidak pernah berubah sejak didirikan oleh Pemerintahan Kolonial Belanda hingga saat ini, tetap sebagai Gedung Pemerintahan Kota. Sebagai sebuah gedung yang diperuntukan bagi Kepala Pemerintahan Kota seharusnya bangunan ini memiliki standard kenyamanan bangunan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui standar kenyamanan bangunan Gedung Balai Kota Cirebon khususnya pada kenyamanan antropometri pada ruang dalamnya. Observasi ke lapangan diperlukan untuk melihat langsung objek penelitian untuk mendapatkan data aktivitas dan kondisi ruang dalamya. Dilakukan pula wawancara dengan pihak pengelola maupun pengguna bangunan berkaitan dengan kenyamanan antropometri. Pengukuran dilakukan pada 3 ruang dalam, yaitu: ruang pertemuan, ruang penerima dan Cirebon Command Centre. Ruang pertemuan mewakili ruang utama, ruang penerima mewakili ruang penunjang sedangkan Cirebon Command Centre adalah fungsi baru pada bangunan tersebut. Pengukuran ini mengacu pada standarisasi kebutuhan ruang berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara. Hasil diperoleh bahwa ruang-ruang dalam pada Balai Kota Cirebon sudah sesuai dengan standard kebutuhan ruang tetapi belum tergolong nyaman secara antropometri. Diharapkan konsep antropometri dapat diterapkan pada perancangan bangunan guna mendapatkan kenyamanan. Peningkatan kenyamanan mempengaruhi kualitas kerja yang akan meningkatkan kualitas perusahaan dalam hal ini Pemerintah Kota Cirebon.
Â
Kata kunci: Gedung Balai Kota Cirebon, Antropometri ruang-dalam, Standarisasi kebutuhan ruang.
Â
AbstraCT
The Cirebon City Hall has never changed since it was built by the Dutch Colonial Government until now, still as the City Government Building. As a building intended for the Head of the City Government, this building should have a good building’s comfort standard. This study aims to determine the standards comfort of Cirebon City Hall Building, especially on anthropometric comfort of interior space. Field observation is needed to see directly the research object to get data’s activities and present interior’s condition. Interviews were also conducted with building managers and users related to anthropometric comfort. Measurements were carried out in 3 interior rooms, namely: meeting room, reception room and Cirebon Command Center. The meeting room represents the main room and the reception room represents the supporting room, while the Cirebon Command Center is a new function in the building. This measurement refers to standardization of space requirements based on the Regulation of the Minister of Public Works and Public Housing of the Republic of Indonesia concerning the Development of State Buildings. The results show that the inner spaces at the Cirebon City Hall are in accordance with the standard of space requirements but not yet considered anthropometrically comfortable. It is hoped that the anthropometry concept can be applied to building design in order to achieve comfort. Increasing of comfort affects the quality of work which will improve the quality of the company in this case the Cirebon City Government.
Â
Keywords: Cirebon City Hall Building, Indoor anthropometry, Standardization of space requirements.Teks Lengkap:
PDFReferensi
A. David, “Bentuk dan gaya bangunan Balaikota di Cirebon,†Universitas Indonesia, 2010.
“Balai Kota Cirebon - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat,†2011. [Online]. Available: http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=225〈=id. Diakses 25 Oktober 2020.
E. Lia, Wisata Cirebon: Sejarah dan Sisi Unik Balai Kota yang Ikonik, https://ayobandung.com/read/2019/02/12/44950/wisata-cirebon-sejarah-dan-sisi-unik-balai-kota-yang-ikonik. Diakses 25 Oktober 2020.
"Het Raadhuis van de Gemeente Cheribon". Tropenmuseum. https://id.wikipedia.org/wiki/Balai_Kota_Cirebon. Diakses 25 Oktober 2015.
‘Het Indische Bouwen: Architectuur en Stedebouw in Indonesie: Dutch and Indisch Architecture 1800–1950. Helmond’: Gemeentemuseum Helmond. 1990. hlm. 27. https://id.wikipedia.org/wiki/Balai_Kota_Cirebon. Diakses tanggal 25 Oktober 2020.
R. S. Bridger, Introduction to Human Factors and Ergonomics, 4th Editio. New York: CRC Press, 2017.
E. Nurmianto, Ergonomi, Konsep Dasar Dan Aplikasinya, Edisi ke 2. Surabaya: Prima Printing, 2005.
M. S. Sanders and E. J. McCormick, Human Factors In Engineering and Design, 7th Editio. New York: McGraw-Hill Education, 1993.
A. Sokhibi, “Perancangan Kursi Ergonomis Untuk Memperbaiki Posisi Kerja Pada Proses Packaging Jenang Kudus,†J. Rekayasa Sist. Ind., vol. 3, no. 1, pp. 61–72, 2017.
S. Wignjosoebroto, Ergonomi. Studi Gerak dan Waktu : Teknik Analisis untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Surabaya: Guna Widya, 2008.
J. Panero and M. Zelnik, Human Dimension & Interior Space: A Source Book of Design Reference Standards, First Edit. New York: Watson-Guptill, 1979.
Peraturan Presiden No. 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara. 2011.
Peraturan Menteri PUPR No 22 Tahun 2018, tentang Pembangunan Gedung Negara. Indonesia, 2018.
E. Neufert, Data Arsitek, Edisi 33. Jakarta: Erlangga, 1997.
H. Dreyfuss, The Measure of Man: Human Factors in Design, 2nd Editio. Whitney Library of Design, 1967.
DOI: https://doi.org/10.26760/terracotta.v3i1.5223
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
ISSN elektronik 2716-4667
Diterbitkan oleh :
Program Studi Arsitektur, Institut Teknologi Nasional Bandung
Alamat : Gedung 17 Lantai 1 Jl. PHH. Mustofa 23 Bandung 40124
Kontak : Tel. 7272215 (ext. 151) Fax. 7202892
Email : terracotta@itenas.ac.id
Terindeks :
Didukung Oleh :
Kerja Sama :
Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.