Perubahan Bentuk dan Tatanan Massa Bangunan Akibat Penambahan Fungsi Bangunan di Paskal Hypersquare Bandung

Dewi Parliana

Sari


Abstrak

Kawasan Paskal Hypersquare merupakan salah satu kawasan komersial di Kota Bandung yang mengalami ekstensi bangunan yaitu Mal Paskal 23. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan fungsi baru terhadap elemen kawasan yang diadopsi dari teori elemen pembentuk kota menurut Hamid Shirvani, serta teori urban design lainnya. Berdasarkan hasil pengamatan disimpulkan tata guna lahan kawasan Paskal Hypersquare berada di zona merah dengan fungsi perdagangan dan jasa, telah sesuai dengan RDTR Kota Bandung, namun bangunan Mal Paskal 23 memiliki multi fungsi, yaitu mal (perdagangan), hotel (jasa), dan kampus (pendidikan) sehingga tidak sesuai dengan peraturan. Terdapat 4 kelompok warna pada kawasan Paskal Hypersquare, yaitu primer, skunder, tersier, dan netral. Material yang digunakan di kawasan tersebut adalah material baru. Bangunan memiliki tekstur halus dari finishing cat, kaca, dan ACP. KDB kawasan telah sesuai regulasi yaitu maksimum 80%. Luas bangunan sebesar 38.200 m2 telah sesuai dengan KLB kawasan yaitu 2,8. GSB pada kawasan 25 m telah sesuai regulasi yaitu 25 m untuk jalan arteri kelas C1. Kawasan ini mengkolaborasikan 2 jenis langgam, yaitu modern dan tradisional. Berdasarkan apa yang dialami di lapangan, skala megah lebih mendominasi kawasan Paskal Hypersquare. Mal Paskal 23 kontekstual dengan lingkungan sekitar. Skyline bangunan pada kawasan ini membentuk garis gelombang dinamis.

Kata kunci  : Aspek Bangunan, Bentuk dan Massa Bangunan, Paskal Hypersquare, Tata Guna Lahan


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


R. Darwis, R. A. Hendraningrum, and Y. Adriani, “Kelayakan Fasilitas Publik Dalam Kawasan Industri Wisata Belanja Di Kota Bandung : Studi Kasus Terhadap Toilet Dan Musola,†J. Kaji. Bahasan dan Pariwisata, 2016.

Ms. K. Hameli, “A Literature Review of Retailing Sector and Business Retailing Types,†Ilir. Int. Rev., vol. 8, no. 1, 2018, doi: 10.21113/iir.v8i1.386.

M. Pitt and Z. N. Musa, “Towards defining shopping centres and their management systems,†J. Retail Leis. Prop., vol. 8, no. 1, 2009, doi: 10.1057/rlp.2008.25.

C. Munyati and J. H. Drummond, “Loss of urban green spaces in Mafikeng, South Africa,†World Dev. Perspect., vol. 19, 2020, doi: 10.1016/j.wdp.2020.100226.

H. Shirvani, “The Urban Design Process,†Newyork: Van Nostrand Reinhold Company, 1985.

A. Madanipour, Urban Design, Space and Society. 2017.

A. W. Puspitasari and J. Kwon, “A Reliable Method for Visibility Analysis of Tall Buildings and Skyline: A Case Study of Tall Buildings Cluster in Jakarta,†J. Asian Archit. Build. Eng., vol. 00, no. 00, pp. 1–12, 2020, doi: 10.1080/13467581.2020.1787839.

T. De Matteis, S. Di Girolamo, and G. Mencagli, “Continuous skyline queries on multicore architectures,†Concurr. Comput. , vol. 28, no. 12, 2016, doi: 10.1002/cpe.3866.

K. London and M. Ostwald, “Architectural Research Methods,†Nexus Netw. J., vol. 6, no. 1, pp. 51–53, 2004, doi: 10.1007/s00004-004-0006-7.

R. Luck, “Design research, architectural research, architectural design research: An argument on disciplinarity and identity,†Des. Stud., vol. 65, 2019, doi: 10.1016/j.destud.2019.11.001.

M. A. MacKeith, “Rubenstein, Harvey M., ‘Pedestrian Malls, Streetscapes, and Urban Spaces’ (Book Review),†Town Plan. Rev., 1993, doi: 10.3828/tpr.64.4.pl2276734285j2n2.

GBCI, “Perangkat Penilaian GREENSHIP (GREENSHIP Rating Tools),†Greensh. New Build. Versi 1.2, 2013.




DOI: https://doi.org/10.26760/terracotta.v3i1.5201

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.



ISSN elektronik 2716-4667

Diterbitkan oleh :

Program Studi Arsitektur,  Institut Teknologi Nasional Bandung

Alamat :  Gedung 17 Lantai 1 Jl. PHH. Mustofa 23 Bandung 40124

Kontak : Tel. 7272215 (ext. 151) Fax. 7202892

Email : terracotta@itenas.ac.id


Terindeks :

 


Didukung Oleh :

     


Kerja Sama :

aptari    IAI-Jawa Barat



Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License