Pengaruh Penggunaan Material Bambu Terhadap Fasad Bangunan Amfiteater Taman Buah Mekarsari Bogor
Sari
Abstrak
Seiring dengan isu lingkungan yang berkembang di Indonesia saat ini, arsitek diharapkan dapat menciptakan bangunan dengan material yang ramah lingkungan dan terbarukan. Efisiensi penggunaan material bangunan sangat diperlukan guna mempertahankan sumber daya alam yang ada di negara ini. Salah satu material yang ramah lingkungan serta mudah didapatkan di Indonesia yaitu material bambu. Bambu memiliki beberapa keunggulan dibanding kayu yaitu memiliki masa pertumbuhan yang cepat. Bambu, dalam waktu lima tahun sudah dapat dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi bangunan, dapat dilengkungkan karena memiliki elastisitas, serta memberikan nilai dekoratif yang tinggi. Fasad secara arsitektural dapat diartikan kulit terluar/ selubung yang mencerminkan wajah bangunan. Umumnya bagian badan memiliki porsi terbesar karena bidang ini mudah terlihat dan diolah dengan banyak ragam desain namun pada arsitektur bambu bagian yang lebih mendominasi adalah kepala yang direpresentasikan berupa atap. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Bagian yang dianalisis di antaranya adalah kriteria desain bangunan yang dapat mengatasi problematika material bambu di lokasi iklim tropis, karakteristik dan penggunaan material pada bangunan yang menggunakan bambu yang pada akhirnya menentukan ekspresi dan karakter, serta komposisi fasad bangunan yang menggunakan bambu. Hasil akhir diketahui faktor-faktor tersebut ternyata memang mempengaruhi tampilan fasad bangunan bambu secara keseluruhan yang umumnya didominasi oleh atap bangunan.
Kata kunci: arsitektur, ramah lingkungan, material, fasad
Â
AbstraCT
Along with environmental issues that are currently developing in Indonesia, architects are expected to be able to create buildings with environmentally friendly and renewable materials. Efficient use of building materials is needed in order to maintain the natural resources that exist in this country. One of the materials that are environmentally friendly and easily available in Indonesia is bamboo material. Bamboo has several advantages over wood which is that it has a fast growth period. Bamboo, within five years can be used as a building construction material, can be bent because it has elasticity and provides high decorative value. Architecturally, the facade can be interpreted as the outer shell / sheath that reflects the face of the building. Generally, the body part has the largest portion because this area is easily visible and processed with a variety of designs, but in bamboo architecture, the part that dominates is the head which is represented in the form of a roof. The research method used is qualitative with a case study approach. The sections analyzed include building design criteria that can overcome the problems of bamboo material in tropical climatic locations, the characteristics and use of materials in buildings using bamboo, which ultimately determine the expression and character and composition of building facades using bamboo. The final result is that these factors actually influence the appearance of the bamboo building facades as a whole which is generally dominated by the roof of the building.
Keywords: architecture, environmental friendly, material, facadeTeks Lengkap:
PDFReferensi
Maurina dan Christina. (2015). Estetika Struktur Bambu Pearl Beach Lounge, Gili Trawangan, Lombok. LP2M Universitas Katolik Parahyangan.
http://ibuku.com/turtle-class-room. Waktu akses 2 Oktober 2020 pk. 13.45 WIB.
https://www.bamboo-earth-architecture-construction.com/portfolio-item/bamboo-dome-sala. Waktu akses 6 Oktober 2020 pk. 20.30 WIB.
Yuuwono, A.B. (2016). Pengembangan Potensi Bambu Sebagai Bahan Bangunan Ramah Lingkungan, Jurnal Teknik Sipil Dan Arsitektur Vol. 18 No. 22 (2016), e-ISSN : 2598-2257, http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JTSA
Hashartyadi, Himawan dan Pawitro, Udjianto. (2013). “Arsitektur Tropis†Pada Perancangan Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) Bandung Barat, Jurnal Arsitektur Reka Karsa Vol. 1 No. 3 (2013), e-ISSN : 2338-6592, https://ejurnal.itenas.ac.id/index.php/rekakarsa/article/view/301
Karyono, Tri Harso. (2016) Arsitektur Tropis: Bentuk, Teknologi, Kenyamanan & Penggunaan Energi, Penerbit Erlangga, Jakarta. ISBN : 602298789X, 9786022987895
Muhsin, Ardhiana. (2018). Eksplorasi Material Bambu Pada Bangunan Publik, Prosiding Seminar Peran Rekayasa dan Desain dalam Percepatan Pembangunan yang Berkelanjutan. Penerbit Itenas, Bandung. ISBN/ISSN : 978-602-53531-1-6
Frick, Heinz. (2004). Ilmu konstruksi bangunan bambu – Pengantar konstruksi bambu, Kanisius & Soegijapranata University Press. ISBN : 9789792110579
http://bamboeindonesia.wordpress.com. Waktu akses : 30 Agustus 2020 pk. 07.33 WIB.
thai-bamboo.blogspot.com. Waktu akses : 16 September 2020 pk. 14.28 WIB.
dmadjmoe.blogspot.com. Waktu akses : 18 September 2020 pk. 20.23 WIB.
Dunkelberg, Klaus. (2000). Bamboo as a Building Material. Stuttgart. Publisher, Karl Kramer Verlag, Sttutgart.
Ridwan, Nasrullah. (2014). Kajian Tipologi Fasad Studi Kasus: Rumah Toko Di Kota Banda Aceh, Tesis Master, Repositori Institusi, Universitas Sumatera Utara. http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/58349
Ching, Francis D K; 2012; Kamus Visual Arsitektur; Jakarta. Penerbit Erlangga.
http://majalahasri.com/atraksi-seni-dalam-ruang-bambu. Waktu akses : 26 Oktober 2017 pk 08.02 WIB.
Dokumentasi gambar perencanaan Amfiteater Taman Buah Mekarsari milik Poboo Art & Architecture. Arsitek perencana: Ir. Pon S. Purajatnika, IAI
DOI: https://doi.org/10.26760/terracotta.v2i1.4315
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
ISSN elektronik 2716-4667
Diterbitkan oleh :
Program Studi Arsitektur, Institut Teknologi Nasional Bandung
Alamat : Gedung 17 Lantai 1 Jl. PHH. Mustofa 23 Bandung 40124
Kontak : Tel. 7272215 (ext. 151) Fax. 7202892
Email : terracotta@itenas.ac.id
Terindeks :
Didukung Oleh :
Kerja Sama :
Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.