Kontekstualitas Dalam Perancangan Superblok Kepatihan, Kota Bandung
Sari
ABSTRAK
Permasalahan sosial seperti kemacetan yang ditimbulkan oleh mobilitas kota yang tinggi dapat menghambat efisiensi aktivitas di kota Bandung. Kemacetan mengakibatkan ruang publik kota semakin berkurang. Faktor penyebabnya adalah tingginya pertumbuhan penduduk akibat dari urbanisasi yang diprediksikan akan mencapai 60% pada 2025. Dalam aspek desain, pola tata fungsi kota yang terpisah-pisah merupakan salah satu faktor penyebabnya. Konsep superblok yang mengintegrasikan fungsi-fungsi berbeda dan menyediakan ruang publik menjadi solusi permasalahan tersebut. Penerapan konsep superblok di Kepatihan yang merupakan kawasan pusat kegiatan kota Bandung menjadi strategis untuk pengembangan kota berkelanjutan dengan konsep superblok. Perancangan superblok Kepatihan menggunakan pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual dilakukan dengan menerapkan prinsip-prinsip desain yang responsif sehingga perancangan superblok dapat mempertahankan identitas kota dan selaras dengan lingkungan sekitarnya.
Kata kunci: superblok, pusat perbelanjaan, ruang publik.
ABSTRACT
Social problems such as congestion caused by high city mobility can hamper the efficiency of activities in the city of Bandung. Congestion causes city public space to decrease. The contributing factor is the high population growth due to urbanization which is predicted to reach 60% in 2025. In the aspect of design, the pattern of urban functioning is one of the factors causing it. The superblock concept that integrates different functions and provides public space is the solution to the problem. The application of the superblock concept in Kepatihan, which is the center of Bandung's city activity, is strategic for developing sustainable cities with the superblock concept. The design of the Kepatihan superblock uses a contextual approach. The contextual approach is carried out by applying responsive design principles so that the design of the superblock can maintain the city's identity and be in harmony with the surrounding environment.
Keywords: superblock, shopping center, public space.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Arc2o. (2020). Theater Design. Diakses dari https://www.arch2o.com/theater-design- basic-rules
Arofah, W. R., Permana, A. Y., & Mardiana, R. (2019). Implementation of Responsive Architectural Concepts in the Design of the Cikole Forest Resort, Bandung, West Java. Indonesian Journal of Built Environmental and Sustainability, 1(1), 1. https://doi.org/10.31848/ijobes.v1i1.247
Bentley, I. (1985). Responsive Environment. London: The Architectural Press. Arsitur Media Design. (2019). Contoh Karya Arsitektur Kontekstual yang Membentuk
Chiara, J.D. (1987). Time Saver for Building Types. Singapura: McGraw-Hill. Buxton, P. (2015). Metric Handbook Planning And Design Data. London:Routledge.
Elizato. (2019). Contoh Struktur Organisasi Perusahaan. Diakses dari https://elizato.com/contoh-struktur-organisasi-perusahaan/
Ernawati, A. (2010). Perencanaan Superblok Sebagai Model Pengembangan Pembangunan Pusat Kota Bekasi.Universitas Indraprasta PGRI.
Harmoni. Diakses dari https://www.arsitur.com/2019/05/contoh-karya- arsitektur-kontekstual.html
Jefri, dkk. (2019). Arsitektur Kontekstual Pada Desain Bangunan. Prosiding Seminar Intelektual Muda #1, Inovasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi Dan Seni Dalam Perencanaan dan Perancangan Lingkungan Terbangun, 14-20.
Lam, Sharon. (2019). How to Design Theater Seating. Diakses dari https://www.archdaily.com/799379/how-to-design-theater-seating-shown-through-21-detailed-example-layouts
Muther, R. (1955). Practical Plan Layout. New York: McGraw-Hill Book Company, Inc.
Permana, A. Y., Farah, A., Permana, S., & Andriyana, D. (2020). KONFIGURASI RUANG BERDASARKAN KUALITAS KONEKTIVITAS RUANGAN DALAM PERANCANGAN KANTOR : SPACE SYNTAX ANALYSIS. Jurnal Arsitektur Zonasi, 3(2), 155–170. Retrieved from https://ejournal.upi.edu/index.php/jaz/article/view/25893
Permana, A. Y., Susanti, I., Indra, N., Dewi, K., & Wijaya, K. (2019). MORPHOLOGY OF URBAN SPACE : in densely populated of Bandung City. Journal of Architectural Researh and Education, 1(1), 18–35. https://doi.org/10.17509/jare.v1i1.15586
Pickard, Q. (2003). Architects’ Handbook. UK: Blackwell Pblishing.
Radar Planologi. (2015). Perencanaan Superblock City. Diakses dari http://www.radarplanologi.com/ 2015/10/perencanaan-superblock-city.html.
Radoine, H. (2017). Architecture in Context: Designing in the Middle East, First Edition. Diakses dari https://onlinelibrary.wiley.com/doi/boo k/10.1002/9781119173120
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan Peraturan Zonasi Kota Bandung 2015-2035. ULI. (2006). Ten Principles for Rethinking the Mall. Washington: ULI–the Urban Land Institute.
Soenarno, A. (2006). Front office management. Yogyakarta : Andi.
DOI: https://doi.org/10.26760/terracotta.v1i2.4015
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
ISSN elektronik 2716-4667
Diterbitkan oleh :
Program Studi Arsitektur, Institut Teknologi Nasional Bandung
Alamat : Gedung 17 Lantai 1 Jl. PHH. Mustofa 23 Bandung 40124
Kontak : Tel. 7272215 (ext. 151) Fax. 7202892
Email : terracotta@itenas.ac.id
Terindeks :
Didukung Oleh :
Kerja Sama :
Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.