Gemeente Semarang 1906 – 1942: Sebuah Riwayat Tata Kota Kolonial

Heru Mulyanto

Sari


Sebelum menjadi gemeente, kondisi sosial, ekonomi, tata kelola air, dan sebagainya berada di bawah kontrol langsung dari pemerintah koloni dengan model yang sama seperti kota-kota di Eropa. Namun semenjak desentralisasi diterapkan, Semarang berubah secara cepat, menjadi kota dengan fasilitas yang memadai dan dengan infrastruktur yang berkesinmabungan. Permasalahan yang dibahas dalam riset ini adalah bagaimana pemerintah Hindia-Belanda mengatur kota semarang yang tadinya sangat Eropa-sentris, menjadi kota yang disesuaikan bagi penduduk pribumi. Urgensi / tujuan penulisan artikel ini ialah untuk mengungkap kronologi dan proses awal pengesahan Gemeente Semarang hingga pembangunan berbagai fasilitas publik di sebagian besar bidang, yaitu artitektur kota, dinamika pelabuhan, eksistensi pasar, “kampongverbetering†(perbaikan kampung) dan dinamika Burgerlijke Openbare Werken di Kota semarang dalam merekonstruksi kota ini dalam bentuk Gemeente. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan sejarah yang meliputi empat tahap: Heuristik, Verifikasi, Interpretasi, Historiografi. Hasil yang didapat adalah bahwa dilakukan sebuah “verbetering†atau perbaikan terhadap kampung-kampung di kota Semarang. Sementara dari segi pelabuhan, Semarang pada masa seelum desentralisasi telah dilakukan sebuah modernisasi oleh rezim Daendels.Dari segi arsitektur kota, sebelum dilakukan desentralisasi, model kota semarang hampir sama dengan Batavia yang mana, sungai merupakan urat nadi penting perekonomian masyarakat.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Arsip dan Sumber Resmi tercetak

Dienst der Staatspoor en Tramwegen Mededeelingen Administratieve Dienst. No. 1, Indische Spoorweg-Politiek. Deel VIII (Januari 1916)

Rapport Der Commissie tot Onderzoek der Spoor-en Tramwegtoestanden In en om Semarang, Ingesteld bij Gouvernementsbesluit van 26 October 1918 No. 68).

Schrieke, J.J. Onstaan en Groei der Stads-en Landgemeenten in Nederlandsche-Indie. Amsterdam: H.H. de Bussy, 1918

Staatsblad van Nederlandsch-Indie 1906, No. 120, “Decentralisatieâ€

Staatsblad van Nederlandsch-Indie 1918, No. 482, “Regeerings-Reglementâ€

Verslag over de Burgerlijke Openbare Werken on Nederlandsche-Indie over het jaar 1909. Batavia: Landsdrukkerij, 1911.

Verzameling van Decentralisatie Bepalingen, Tweede Druk: bij gewerkt tot 15 April 1908. Surabaya: E. Fuhri & Co, 1908

Buku dan Jurnal

Agung Sunarto. “Tinjauan Aspek Tata Ruang Perkembangan Kawasan Tawang Mas Kota Semarangâ€. JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 2 Volume 9 – Juli 2007.

Dwi Ratna Nurharjarini, Indra Fibiona, dan Suwarno. Kota Pelabuhan Semarang dalam Kuasa Kolonial: Implikasi Sosial Budaya Kebijakan Maritim, Tahun 1800AN-1940an. Jakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya, 2019.

H. Rahyunir Rauf. “Perubahan Kedudukan Kelurahan dari Perangkat Daerah menjadi Perangkat Kecamatanâ€. WEDANA: Jurnal Pemerintahan, Politik dan Birokrasi Vol. III Nomor 1 April, 2017

Hartono Kasmadi dan Wiyono. Sejarah Sosial kota Semarang: 1900 – 1950. Depdikbud, 1985.

Haryono Kasmadi dan Wiyono. Sejarah Sosial Kota Semarang (1900 - 1950). Jakarta: Depdikbud. 1985

James L. Cobban. “Kampungs and Conflict in Colonial Semarangâ€. Journal of Southeast Asian Studies, Vol. 19, No. 2, pp. 266-291. Sep, 1988.

James L. Cobban. “Uncontrolled Urban Settlement: The Kampong Question in Semarang (1905-1940)â€. Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde , Deel 130, 4de Afl. pp. 403-427. 1974

Karen Mossberger dan Gerry Stoker. “The Evolution of Urban Regime Theoryâ€. URBAN AFFAIRS REVIEW / July 2001.

L.M.F. Purwanto. “Kota Kolonial Lama Semarang (Tinjauan Umum Sejarah Perkembangan Arsitektur Kota)â€. Dimensi Teknik Arsitektur Vol. 33, No. 1: 27 – 33, Juli 2005.

Pratiwo. “The City Planning of Semarang 1900-1970â€. The 1st International Urban Conference, Surabaya, 2004, retrieved from http://www.indie-indonesie.nl/content/documents/papers-urban%20history/pratiwo.pdf

Putri Agus Wijayati. “Eksistensi Pasar-Pasar Tradisional di Kota Semarang tahun 1873 – 1914â€. Forum Ilmu Sosial, Vol. 36 No. 2 Desember 2009.

Putri Agus Wijayati. “Kekerasan dan Kriminalitas di Kota Semarang: antara Negara Kolonial dan Otoritas Lokalâ€. Jurnal “Al-Qalam†Volume 25 Nomor 3 November 2019.

Septiawan, Firmanda Dwi. “Sejarah Salah Satu Kota Kolonial di Jawa Tengah, Semarangâ€. Heuristik: Jurnal Pendidikan Sejarah, 2 (1), 7-12, 2022

Teti Hestiliani. “Decentralisatie Wet van Nederland Indies 1903â€. ISTORIA, Vol. 15, No. 2. September 2019.

Wasino, et.al. Semarang sebagai Simpul Ekonomi: Bank Indonesia dalam Dinamika Perekonomian Jawa Tengah. Jakarta: Bank Indonesia

Skripsi dan Disertasi

Effendi Wahyono. “Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Jawa pada Masa Pemerintahan Hindia-Belanda: Perubahan Pemerintahan Daerah berdasarkan Bestuurshervormingswet 1922â€. Disertasi Universitas Indonesia. 2009.

Rizky Amalia. “Kampongverbetering’ dan Perubahan Sosial Masyarakat Gemeente Semarang Tahun 1906-1942â€. Skripsi Universitas Negeri Semarang. 2016.




DOI: https://doi.org/10.26760/terracotta.v5i1.10135

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.



ISSN elektronik 2716-4667

Diterbitkan oleh :

Program Studi Arsitektur,  Institut Teknologi Nasional Bandung

Alamat :  Gedung 17 Lantai 1 Jl. PHH. Mustofa 23 Bandung 40124

Kontak : Tel. 7272215 (ext. 151) Fax. 7202892

Email : terracotta@itenas.ac.id


Terindeks :

 


Didukung Oleh :

     


Kerja Sama :

aptari    IAI-Jawa Barat



Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License