Penentuan Rute Evakuasi Korban Kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten Sleman Menuju UGD Terdekat

Indrianawati Indrianawati, Isnaini Dewi Romadani

Sari


ABSTRAK
Angka kecelakaan lalu lintas di wilayah Kabupaten Sleman pada tahun 2018 berjumlah 1.646 kejadian kecelakaan dan di tahun 2019 mengalami penurunan menjadi 1.493 kejadian, namun angka kecelakaan lalu lintas tersebut masih cukup tinggi. Diperlukan upaya untuk menyelamatkan nyawa dan pencegahan kecacatan dari korban kecelakaan lalu lintas ini, yaitu dengan penentuan rute evakuasi korban kecelakaan lalu lintas menuju UGD terdekat menggunakan Sistem Informasi Geografis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memberikan rekomendasi rute evakuasi korban kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Sleman menuju UGD terdekat. Network Analyst–Closest Facility adalah metode yang digunakan untuk penentuan rute evakuasi korban kecelakaan dengan impedance berupa waktu, event berupa titik kejadian kecelakaan, dan stop berupa fasilitas kesehatan (UGD 24 jam). Hasil analisis menunjukkan terdapat 9 rute evakuasi korban kecelakaan lalu lintas dari 10 lokasi kecelakaan menuju UGD terdekat di Kabupaten Sleman dan 1 rute evakuasi menuju UGD terdekat di sekitar Kabupaten Sleman. Lokasi 1 direkomendasikan menuju ke RSUD Sleman, lokasi 2 dan lokasi 3 menuju RSKB Sinduadi, lokasi 4 menuju RS JIH, lokasi 5 menuju RS Queen Latifa, lokasi 6 menuju RS Panti Rini, lokasi 7 menuju RSPAU dr. Suradji Hardjolukito (Kabupaten Bantul), lokasi 8 menuju RSIY PDHI, lokasi 9 menuju RS Bhayangkara Polda DIY, dan lokasi 10 menuju RS PKU Muhammadiyah Gamping.


ABSTRACT
The number of traffic accidents in the Sleman Regency area in 2018 amounted to 1,646 incidents, and in 2019 it decreased to 1,493 incidents, but the number of traffic accidents is still relatively high. Efforts are needed to save lives and prevent disability for traffic accident victims by determining the evacuation route for traffic accident victims to the nearest emergency room (ER) using a Geographic Information System. This study aims to identify and recommend evacuation routes for traffic accident victims in Sleman Regency to the nearest ER. Network Analyst–Closest Facility is a method used to determine evacuation routes for accident victims with impedance (time), event (accident point), and stop (24-hour ER). The analysis results show 9 evacuation routes for traffic accident victims from 10 accident sites to the nearest ER in Sleman Regency and 1 evacuation route to the nearest ER in Sleman Regency. Location 1 is recommended to go to Sleman Hospital, locations 2 and 3 to RSKB Sinduadi, location 4 to RS JIH, location 5 to Queen Latifa Hospital, location 6 to Panti Rini Hospital, location 7 to RSPAU dr. Suradji Hardjolukito (Bantul Regency), location 8 to RSIY PDHI, location 9 to Bhayangkara Police Hospital DIY, and location 10 to PKU Muhammadiyah Gamping Hospital.


Kata Kunci


network analyst-closest facility; rute evakuasi; UGD terdekat

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


RI (Republik Indonesia). (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Jakarta: Presiden Republik Indonesia.

RI (Republik Indonesia). (2018). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 47 Tahun 2018 tentang Pelayanan Kegawatdaruratan. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

BPS (Badan Pusat Statistik). (2019). Statistika Transportasi Darat. BPS RI.

Saputri, S. W. (2020). Analisis Pola Spasial dan Tingkat Kerawanan Kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten Sleman. Skripsi. Institut Teknologi Nasional Bandung. Bandung.

Sunarya, F. F. S., & Jumadi, S. S. (2019). Analisis Efektifitas Rute Evakuasi Korban Kecelakaan Lalu Lintas Menuju UGD dengan Network Analyst di Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

Nicoara, P. S., & Haidu, I. (2014). A GIS Based Network Analysis for the Identification of Shortest Route Access to Emergency Medical Facilities. Geographia Technica,60-67.

Anna-Hajnalka, K. (2018). Road Network Analysis Using GIS Techniques in the Interest of Finding the Optimal Routes for Emergency Situations Case Study Cluj-Napoca Romania. Geographia Napocensis Anul XII, nr. 1.

Sukoco, B. (2010). Penentuan Rute Optimal Menuju Lokasi Pelayanan Gawat Darurat Berdasarkan Waktu Tempuh Tercepat. Skripsi. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta.

Kemenkes RI. (2001). Standarisasi Kendaraan Pelayanan Medik. Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia Nomor: 143 Tahun 2001. Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Republik Indonesia. Jakarta.

BPS (Badan Pusat Statistik). (2021). Kabupaten Sleman Dalam Angka 2021. BPS Kabupaten Sleman.

ESRI (2021). “Closest Facility Analysis†Diakses dari https://dekstop.arcgis.com/en/arcmap/ latest/extensions/network-analyst/closest-facility.htm pada tanggal 31 Januari 2022.




DOI: https://doi.org/10.26760/jrh.v6i2.165-175

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.



Alamat redaksi dan tata usaha:

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Nasional
Fakultas, gedung 14 Lantai 3
Jl. PHH. Mustapa 23 Bandung 40124
Tlp. 022-7272215 Pes. 159, Fax. 022-7202892,
e-mail: hrekayasa@itenas.ac.id


Terindeks:

  


STATISTIK PENGUNJUNG
Flag Counter
 

Lihat Statistik

Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License