Pemetaan Wilayah Lahan Basah Berdasarkan Data Penginderaan Jauh Optik Dan Radar

Rian Nurtyawan, Ervan Muktamar Hendarna

Sari


ABSTRAK

Pada umumnya lahan basah dikelola menjadi area pertanian ataupun perkebunan. Fungsi lahan basah memiliki fungsi ekologis seperti pengendali banjir, pencegah intrusi air laut, erosi, pencemaran, dan pengendali iklim global. Data pengindraan jauh yang digunakan pengelolaan lahan basah yaitu pengindraan jauh optik dan radar. Tujuan dari penelitian ini adalah mengeksplorasi korelasi potensial dari data optik dan radar untuk mengamati dinamika pada kawasan lahan basah tersebut dan melakukan pemetaan. Metode yang digunakan pada pengindraan jauh optik yaitu LST (Land Surface Temperature) berdasarkan Citra Satelit Landsat-8 dan metode yang digunakan pada pengindraan jauh radar yaitu estimasi kelembaban tanah berdasarkan Citra Satelit Sentinel-1A. Hasil pengamatan dinamika dan pemetaan pada wilayah Kabupaten Bandung Raya memiliki nilai kelembaban tanah tertinggi pada Bulan Mei dengan nilai kelembapan tanah tanah rata-rata sebesar 20,9 % pada polarisasi VH. Suhu permukaan tanah terendah terjadi pada bulan Mei dengan nilai suhu rata-rata sebesar 19.5 °C. Kolerasi antara nilai kelembapan tanah tanah dan suhu permukaan tanah pada wilayah Kabupaten Bandung Raya berdasarkan metode koefisien determinasi sebesar R2=0.705 didapatkan bahwa semakin tinggi nilai kelembapan tanah tanah maka nilai suhu permukaan tanah akan semakin rendah.

Kata kunci: Kawasan lahan basah, Pengindraan Jauh Optik, Pengindraan Jauh Radar, Pengamatan Dinamika, Pemetaan.

 

ABSTRACT

In general wetlands managed become an area of agriculture or plantations. The extent of wetland that has been used can be damaged if it is not managed properly and integrated.. The purpose of this research is to explore the potential correlations between several parameters of optical and radar data to observe the dynamics of wetlands area and mapping the wetlands area. The methodology that was used in optical remote sensing is LST (Land Surface Temperature) based on Landsat-8 Satellite Image and the method used in remote radar sensing is estimation of soil moisture based on Sentinel-1A Satellite Image. The result of the observation in the area and mapping the dynamics in Bandung Raya District had the highest soil moisture values in May with 27% of soil water level in VH polarization and 78.1% in VV polarization and the lowest value in each month is 11.8% and the highest soil surface temperature in August with a value 37.9 ° C and the minimum value 19 ° C..

Keywords: Wetland Area, Optical Remote Sensing, Remote Radar Sensing, Dynamics Observation, Mapping.


Kata Kunci


Kawasan lahan basah, Pengindraan Jauh Optik, Pengindraan Jauh Radar, Pengamatan Dinamika, Pemetaan.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Rahmawaty, A. R. and Siregar,A.Z., (2014). “Kajian Sebaran Lahan Gambut sebagai Lahan Padi di Pantai Timur Sumatera Utara", Warta Konservasi Lahan Basah,†Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa, vol.11, no.3.

Masganti,Wahyunto,A.Dariah,Nurhayati,andY.Rachmiwati,(2014).“KarakteristikdanPotensi Pemanfaatan Lahan Gambut Terdegradasi di Provinsi Riau,†Badan Litbang Pertanian, vol. 8, no. 1, p. 8.

Nazemi,D.A.Hairanai,andIndrayati,L.,(2012).“ProspekPengembanganPenataanLahanSistem Surjan DI Lahan Rawa Pasang Surut,†Agrovigor, vol. 5 No.2, p. 113.

Hardjoamidjojo, S. and Setiawan, B. I., (2001). “Pengembangan Dan Pengelolaan Air di Lahan Basah,†Keteknikan Pertanian, vol. 15 No 1.

Schmidt, K. and Skidmore, A., (2002). “Spectral discrimination of vegetation types in a coastal wetland. Remote Sensing of Environment,†Remote Sensing of Environment, pp. 92–108.

Guo, A., Li, J., Sheng, C., Xu, J., and Wu, L., (2017).“A Review of Wetland Remote Sensing,†Sensors, vol. 17, no. 4, p. 777, doi: 10.3390/s17040777.

Zhang,S., “Identifying wetland change in China’s Sanjiang Plain using remote sensing,(2009). †Wetlands, vol. 29, no. 1, pp. 302–313, Mar. 2009, doi: 10.1672/08-04.1.

Gallant,A., (2014). “Detecting Emergence, Growth, and Senescence of Wetland Vegetation with Polarimetric Synthetic Aperture Radar (SAR) Data. †Water, vol. 6, no. 3, pp. 694–722, doi: 10.3390/w6030694.

Smith, L. C., (1997).“Satellite remote sensing of river inundation area, stage, and discharge: a review,†Hydrological Processes, pp. 1427–1439, 1997.

Borowik,T., Pettorelli, N., Sönnichsen, L. C., and Jędrzejewska, B.(2013). “Normalized difference vegetation index (NDVI) as a predictor of forage availability for ungulates in forest and field habitats.†European Journal of Wildlife Research, vol. 59, no. 5, pp. 675–682, doi: 10.1007/s10344- 013-0720-0.




DOI: https://doi.org/10.26760/jrh.v4i2.48-61

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.



Alamat redaksi dan tata usaha:

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Nasional
Fakultas, gedung 14 Lantai 3
Jl. PHH. Mustapa 23 Bandung 40124
Tlp. 022-7272215 Pes. 159, Fax. 022-7202892,
e-mail: hrekayasa@itenas.ac.id


Terindeks:

   


 STATISTIK PENGUNJUNG
Flag Counter
 

Lihat Statistik

Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License