Identifikasi Masalah Pada Sistem Kerja Stasiun Kerja Assembly dan Zig Zag Berdasarkan Analisis Metode 5S Di CV Samhari

Asterina Febrianti, Gita Permata Liansari, Ratna Puspitaningsih

Sari


ABSTRAK
CV. Samhari merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam industri produk sepatu dan sandal di Kota Bandung. Dari hasil pengamatan, terdapat 2 stasiun kerja yang memerlukan penataan dan pemeliharaan tempat kerja, diantaranya Stasiun Kerja Assembly dan Stasiun Kerja Zigzag. Di kedua stasiun kerja ini ditemukan permasalahan diantaranya: ketidaksesuaian posisi penempatan peralatan maupun bahan baku, ruang kerja yang masih kurang bersih, serta rendahnya tingkat kedisiplinan karyawannya. Hal tersebut disebabkan karena secara umum perusahaan belum memiliki sistem yang terorganisir dengan baik untuk penataan peralatan dan tempat kerja. Ketidaksesuaian penataan dan pemeliharaan pada tempat kerja akan mengakibatkan penurunan kenyamanan dan produktivitas kerja karyawan. Oleh sebab itu perlu penyelesaian masalah dengan melakukan penataan dan pemeliharaan ulang. Metode yang tepat yaitu 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke). Metode 5S bertujuan untuk meningkatkan produktivitas melalui zero waste. Hasil yang didapatkan dengan menggunakan metode 5S ini yaitu adanya penerapan tertinggi dan terendah untuk stasisun kerja yang diamati. Penerapan tertinggi 5S pada stasiun kerja assembly yaitu Seiso (pembersihan) dengan capaian 100%, sedangkan pada stasiun kerja zigzag yaitu Shitsuke (pendisiplinan) dengan capaian 70%. Penerapan terendah 5S pada stasiun kerja assembly yaitu Seiri (pemilahan) dan Seiton (penataan) dengan masing-masing capaian 50%, sedangkan pada stasiun kerja zigzag yaitu Seiton (penataan) dengan capaian 25%. Dari hasil pengolahan data, diperoleh bahwa pada kedua stasiun kerja memiliki permasalahan terkait dengan Seiton (penataan) sebagai capaian terendah, dan Seiri (pemilahan) untuk stasiun kerja assembly.

 

ABSTRACT
CV. Samhari is one of the manufacturing companies engaged in the shoe and sandal product industry in the city of Bandung. From the observations, there are 2 work stations that require arrangement and maintenance of the workplace., including Assembly Work Station and the Zigzag Work Station. In these work stations, problems were found, including: mismatch position of the placement of equipment and raw materials, the work station was not clean, and the level discipline of the employees is low. This is because generally the company does not yet have a well organized system for structuring equipment and workplaces. These can result in decrease comfort and productivity of employees. Therefore it is necessary to solve the problem by rearranging. The appropriate method used is 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, and Shitsuke). The 5S method aims to increase productivity through zero waste. The results obtained using the 5S method are the highest and lowest application for observed work stations. The highest application for 5S at the assembly work station is Seiso (cleaning) with 100% achievement, while at the zigzag work station, Shitsuke (discipline) with 70% achievement. The lowest application for 5S at the assembly work station is Seiri (sorting) and Seiton (arrangement), with an achievement of 50% each. In comparison, Seiton (arrangement) achieved of 25% at the zigzag workstation. From the results, it was found that both of work stations had problems related to Seiton (Sorting) and Seiri (Arrangement) for Assembly work station.


Kata Kunci


pabtik sandal; sistem kerja; 5S

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Salunke, D. G., (2015). “Work Environment and Its Effect on Job Satisfaction in Cooperative Sugar Factories in Maharashtra, India,†Abhinav Int. Mon. Ref. J. Res. Manag. Technol., vol. 4, no. 5, pp. 21–31.

Razak, N. A., Ma’amor, H. and Hassan, N., (2016). “Measuring Reliability and Validity Instruments of Work Environment Towards Quality Work Life,†Procedia Econ. Financ., vol. 37, no. 16, pp. 520–528.

Hafidz, A. and Soediantono, D., (2022). “Benefits of 5S Implementation and recommendation in the Defense Industry : A Literature Review Benefit Penerapan 5S dan Usulan Penerapan Pada Industri Pertahanan : A Literature Review,†vol. 3, no. 3, pp. 13–26.

Shaikh, P. Saad, Alam, A. N., Ahmed, K. N., Ishtiyak, S. and Hasan, S. Z., (2015). “Review of 5S Technique,†Int. J. Sci. Eng. Technol. Res., vol. 4, no. 4, p. 4.

Filip, F. C. and Klein, V. Marascu., (2015). “The 5S lean method as a tool of industrial management performances,†IOP Conf. Ser. Mater. Sci. Eng., vol. 95, no. 1.

Kaushik, P., Khatak, Naveen, and Kaloniya, J., (2015). “Analyzing Relevance and Performance of 5S Methodology: a Review,†Int. J. Adv. Res. Eng. Appl. Sci. Impact Factor 5, vol. 795, no. 4, pp. 21–33.

Hirano, H., (1995). “5 Pillars of the Visual Workplace : the Sourcebook for 5 S.†p. 347.

Marasinghe, U., (2012). “Road to Excellence Incredible 5S for Productivity Improvement,†Victoria, BC: Friesen Press.

Nugraha, A. S., Desrianty, A., and Irianti, L., (2015). “Usulan Perbaikan Berdasarkan Metode 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) Untuk Area Kerja Lantai Produksi Di PT.X,†J. Tek. Ind., vol. 3, no. 4, pp. 1–11.

Hirano, H., (2009). "JIT Implementation Manual Vol2: JIT Manufacturing - WASTE AND THE 5S’s.", New York:CRC Press.

Balakrishnan, P. R. (2012). “FIVE KEYS known as 5S - a way of Total Quality Environment,†vol. 5, no. 18.

Randhawa, J. S. and Ahuja, I., (2017). “5S - a Quality Improvement Tool for Sustainable Performance: Literature Review and Directions,†Int. J. Qual. Reliab. Manag., vol. 34, no. 3, pp. 334–361, 2017.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.



Alamat redaksi dan tata usaha:

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Nasional Bandung
Fakultas, Gedung 14 Lantai 2
Jl. PHH. Mustapa 23 Bandung 40124
Tlp. 022-7272215 Pes. 159, Fax. 022-7202892,
e-mail: rekakarya@itenas.ac.id


 STATISTIK PENGUNJUNG

Flag Counter

 

Lihat Statistik Pengunjung

Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License