Pengaruh Desain dan Pola Roster terhadap Simulasi Penghawaan Alami pada Fasad Bangunan

Ardhiana Muhsin

Sari


Abstrak 

Roster atau kerawang telah lama dikenal dan digunakan oleh masyarakat sebagai elemen bangunan. Karakternya yang tampak seperti tertutup namun masih memiliki kesinambungan visual menjadikan roster tidak hanya difungsikan sebagai ventilasi namun dapat juga difungsikan sebagai pembatas untuk menutup daerah atau bagian yang tidak ingin terlihat secara langsung. Akhir-akhir ini roster kembali menjadi alternatif material untuk fasad bangunan agar terlihat unik dan berbeda karakternya. Desain atau pola roster pun banyak berkembang dan tidak tampil monoton seperti dulu lagi. Beberapa pola roster dapat dikombinasikan dengan pola lainnya agar desain fasad tampil lebih menarik lagi. Banyak arsitek yang mengklaim bahwa pemilihan roster agar dapat menyalurkan angin ke dalam bangunan yang menggunakan ventilasi alami. Permasalahannya adalah seberapa jauh sebenarnya roster dapat berfungsi sebagai penerus angin agar dapat tetap mengalir ke dalam ruangan dengan pola serta penempatan yang berbeda dengan dahulu. Penelitian ini mencoba mengungkap permasalahan tersebut lewat simulasi perangkat lunak berbasis Building Information Modelling (BIM). Desain roster yang ada disusun dan dibuatkan beberapa pola alternatif untuk dilihat sejauh mana elemen bangunan tersebut dapat bekerja secara optimal dalam menyalurkan angin ke dalam sebuah ruangan.

Kata kunci: arsitektur, roster, simulasi, ventilasi, visual


Abstract 

Ventilation block has been known and used as a building element. Its character which looks like it is an enclosed but still has visual continuity makes its function not only as ventilation but also as a barrier to cover areas or parts of the building that do not want to be seen directly. Recently, ventilation block has become an alternative material for building facades to make it look unique and have a different character. Ventilation block designs or patterns have also developed a lot and don't appear monotonous like they used to. Several ventilation block patterns can be combined with other patterns to make the facade design even more attractive. Many architects claim that the selection of , ventilation block is so that it can channel wind into buildings that use natural ventilation. The problem is how far the rooster can actually function as a successor to the wind so that it can continue to flow into the room with a different pattern and placement than before. This study tries to uncover these problems through software simulations based on Building Information Modeling (BIM). The existing roster design is compiled and several alternative patterns are made to see how far these building elements can work optimally in channeling wind into a room.

 

Keywords: architecture, simulation, ventilation block, visual


Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.26760/rekakarsa.v10i3.7998

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.



ISSN elektronik 2338-6592

Diterbitkan oleh :
Program Studi Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain,
Institut Teknologi Nasional Bandung
Alamat : Gedung 17 Lantai 1 Jl. PHH. Mustofa 23 Bandung 40124
Kontak : Tel. 7272215 (ext. 151) Fax. 7202892
Email : rekakarsa@itenas.ac.id


Terindeks :

  


Didukung Oleh :

  


Kerja Sama :

aptari  IAI-Jawa Barat



Jurnal ini terlisensi oleh  Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License