Kritik Deskriptif - Rumah Dome Hunian Pasca Bencana

Aathira Farah Salsabilla Permana

Sari


Abstrak


Hunian pasca bencana yang berada di D.I. Yogyakarta ini sering disebut dengan Rumah Dome. Rumah Dome dibangun atas bantuan LSM non-pemerintah yaitu WANGO yang bekerjasama dengan DFTW setelah terjadinya bencana alam yaitu gempa bumi pada 27 Mei 2006. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui lebih dalam mengenai hunian unik pasca bencana yang berbentuk igloo, serta menganalisis faktor kenyamanan yanga ada pada bangunan, tipologi penambahan ruang serta perbandingan kondisi dulu dengan kondisi yang sekarang. Metodologi yang digunakan adalah metode deskriptif. Dimana data-data yang digunakan adalah data sekunder.Data yang didapatkan lalu dianalisis dan diolah kembali serta dijabarkan sehingga menghasilkan sebuah jurnal penelitian. Hasil yang diperoleh yaitu penambahan fungsi bangunan yang terjadi pada Rumah Dome didasari oleh kebutuhan penghuni yang semakin lama semakin banyak dan harus berkembang, hanya saja menjadikannya kurang teratur seperti sedia kala. Diharapkan pengelolaan Rumah Dome akan terus ditingkatkan, dimana sekarang juga termasuk kedalam desa wisata dengan banyak pengunjung. 


Kata kunci: rumah dome, pasca bencana, hunian, penambahan ruang.




DOI: https://doi.org/10.26760/rekakarsa.v9i2.7962

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.



ISSN elektronik 2338-6592

Diterbitkan oleh :
Program Studi Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain,
Institut Teknologi Nasional Bandung
Alamat : Gedung 17 Lantai 1 Jl. PHH. Mustofa 23 Bandung 40124
Kontak : Tel. 7272215 (ext. 151) Fax. 7202892
Email : rekakarsa@itenas.ac.id


Terindeks :

  


Didukung Oleh :

  


Kerja Sama :

aptari  IAI-Jawa Barat



Jurnal ini terlisensi oleh  Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License