Penerapan Tema Arsitektur Biomimikri pada Rancangan Museum Arkeologi Kawasan Goa Pawon Bandung Barat

M Bagaskara

Sari


Museum sebagai alat yang ampuh untuk mendukung proses penelitian atau pembelajaran, karena  memberikan bukti nyata yang dapat kita saksikan secara langsung untuk memajukan pemahaman kita  tentang bentuk-bentuk gambar kuno untuk melengkapi pemahaman kita. Bandung Barat saat ini sedang berada di tahap pengembangan kawasan salah satunya kawasan Goa Pawon yang penuh dengan sejarah arkeolog. Saat ini, sedang dilakukan pengembangan terhadap Cagar Budaya guna meningkatkan kualitas perkembangan Kawasan Goa Pawon dan juga Bandung Barat. Kegiatan ini yang menjadi dasar pemilihan lokasi perancangan Museum Arkeolog. Perancangan Museum di  Kawasan Cagar Budaya dapat mempengaruhi aspek perkembangan sarana prasaran dalam informasi, edukasi, dan komunikasi, yang dapat bermanfaat bagi generasi yang akan datang. Pada kawasan ini dilengkapi fasilitas lain sebagai penunjang museum  seperti, visitor center, amphitheater, dan guest house. Bangunan mengusung tema Arsitektur Biomimikri yang merupakan sebuah konsep arsitektur yang meniru bentuk, proses, dan sistem yang terinspirasi dari makhluk hidup. Desain bangunan Museum meniru bentuk dari kura-kura dan diterapkan pada bentuk massa, fasad, penataan ruang dalam, skylight pada atap, dan juga pada tatanan ruang luarnya.




DOI: https://doi.org/10.26760/rekakarsa.v10i2.7473

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.



ISSN elektronik 2338-6592

Diterbitkan oleh :
Program Studi Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain,
Institut Teknologi Nasional Bandung
Alamat : Gedung 17 Lantai 1 Jl. PHH. Mustofa 23 Bandung 40124
Kontak : Tel. 7272215 (ext. 151) Fax. 7202892
Email : rekakarsa@itenas.ac.id


Terindeks :

  


Didukung Oleh :

  


Kerja Sama :

aptari  IAI-Jawa Barat



Jurnal ini terlisensi oleh  Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License