Penerapan Tema Arsitektur Biomimikri pada Rancangan Museum Arkeologi Kawasan Goa Pawon Bandung Barat
Sari
ABSTRAK
Museum sebagai alat yang ampuh untuk mendukung proses penelitian atau pembelajaran, karena memberikan bukti nyata yang dapat kita saksikan secara langsung untuk memajukan pemahaman kita tentang bentuk-bentuk gambar kuno untuk melengkapi pemahaman kita. Bandung Barat saat ini sedang berada di tahap pengembangan kawasan salah satunya kawasan Goa Pawon yang penuh dengan sejarah arkeolog. Saat ini, sedang dilakukan pengembangan terhadap Cagar Budaya guna meningkatkan kualitas perkembangan Kawasan Goa Pawon dan juga Bandung Barat. Kegiatan ini yang menjadi dasar pemilihan lokasi perancangan Museum Arkeolog. Perancangan Museum di Kawasan Cagar Budaya dapat mempengaruhi aspek perkembangan sarana prasaran dalam informasi, edukasi, dan komunikasi, yang dapat bermanfaat bagi generasi yang akan datang. Pada kawasan ini dilengkapi fasilitas lain sebagai penunjang museum seperti, visitor center, amphitheater, dan guest house. Bangunan mengusung tema Arsitektur Biomimikri yang merupakan sebuah konsep arsitektur yang meniru bentuk, proses, dan sistem yang terinspirasi dari makhluk hidup. Desain bangunan Museum meniru bentuk dari kura-kura dan diterapkan pada bentuk massa, fasad, penataan ruang dalam, skylight pada atap, dan juga pada tatanan ruang luarnya.
Kata kunci: Eco Haritage, Goa Pawon, Biomimikri, Edukasi, Arsitektur
ABSTRACT
Museums as a powerful tool to support the research or learning process, because they provide tangible evidence that we can see firsthand to advance our understanding of ancient image forms to complement our understanding. West Bandung is currently in the development stage of the area, one of which is the Pawon Cave area which is full of archeological history. Currently, the development of the Cultural Conservation is being carried out to improve the quality of the development of the Goa Pawon area and also West Bandung. This activity is the basis for choosing the location for the design of the Archaeological Museum. The design of the Museum in the Cultural Conservation Area can affect aspects of the development of infrastructure facilities in information, education, and communication, which can be useful for future generations. This area is equipped with other facilities to support the museum, such as a visitor center, amphitheater, and guest house. The building carries the theme of Biomimicry Architecture which is an architectural concept that imitates forms, processes, and systems inspired by living things. The design of the Museum building imitates the shape of a turtle and is applied to the shape of the mass, the facade, the arrangement of the interior space, the skylights on the roof, and also to the layout of the outer space.
Keywords: Eco Haritage, Goa Pawon, Biomimikri, Education, Architecture
Referensi
Siregar, S.M. (2019)."Paradigma Dalam Ilmu Arkeologi".Balai Arkeologi Sumatera Selatan
Matitaputy, M.(2007)."Pentingnya Museum Bagi Pelestarian Warisan Budaya Dan Pendidikan Dalam Pembangunan".Balai Arkeologi Ambon
lohjiwa, vyana, Darwis, R. ., Trihayuningtyas, E. ., Sophian, T. ., & Hutahaean, R. . (2021). Peningkatan Kapasitas Masyarakat Kawasan Wisata Goa Pawon. Masyarakat Pariwisata : Journal of Community Services in Tourism, 2(1), 69–74.
Museum.(2004) icom.museum. Diakses Pada 08 Agustus 2022 dari, https://icom.museum/en/about-us/history-of-icom/
Arviro, Octaviannus.2014."Implementasi Konsep Arsitektur Biomimetik Pada Desain Gelanggang Olahraga Di Minahasa Selatan".Sulawesi Utara:Universitas Sam Ratulangi
Fery,Pedia,Mira.2020." Kajian Arsitektur Biomimikri Dalam Perancangan Rokan Hulu Butterfly Park And Conservation Center".Pekanbaru: Universitas Riau
Frendy, Sangkertadi Frits.2015."Biodome Di Manado (Arsitektur Biomimetika)"
Architectuul.(2018) Architectuul.com Diakses Pada 04 Agustus 2022 dari, https://architectuul.com/architecture/new-entrance-re-teodorico
Chairiyah, R. (2017). Aplikasi Kenyamanan Termal Pada Bangunan Arsitektur Biomimikri Untuk Mendukung Efisiensi Energi.
Sareza, R. J. 2017.”Eksplorasi Bentuk Cangkang Kura-Kura Brazil Dalam Karya Keramik Fungsional” .Yogyakarta:Institut Seni Indonesia Yogyakarta
DOI: https://doi.org/10.26760/rekakarsa.v10i2.7473
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
ISSN elektronik 2338-6592
Diterbitkan oleh :
Program Studi Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain,
Institut Teknologi Nasional Bandung
Alamat : Gedung 17 Lantai 1 Jl. PHH. Mustofa 23 Bandung 40124
Kontak : Tel. 7272215 (ext. 151) Fax. 7202892
Email : rekakarsa@itenas.ac.id
Terindeks :
Didukung Oleh :
Kerja Sama :
Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.