Penerapan Arsitektur Neo Vernakular pada Rancangan Sambas Islamic Centre di Kabupaten Sambas

Amalia Saliha Saliha

Sari


Indonesia adalah negara yang mempunyai budaya dengan keanekaragaman. Salah satu budaya yang dimiliki Indonesia, yaitu rumah adat. Di Kalimantan Barat terdapat rumah adat Suku Dayak yang bernama Rumah Radakng. Namun, di zaman sekarang, rumah adat yang memiliki gaya arsitektur vernakular mulai tenggelam dikarenakan masyarakat yang lebih tertarik oleh bentuk yang lebih modern. Maka dari itu, bangunan Sambas Islamic Centre ini akan menerapkan tema Neo Vernakular pada bangunan. Arsitektur Neo Vernakular sendiri adalah penggabungan gaya arsitektur vernakular dan arsitektur modern. Bentuk bangunan ini nantinya akan mengadopsi bentuk rumah adat Kalimantan Barat, yaitu Rumah Radakng yang akan dimodifikasi menjadi bentuk vernakular yang lebih modern dengan material modern. Dengan material yang mencerminkan Arsitektur Neo Vernakular akan diterapkan pada bagian eksterior bangunan, interior bangunan, dan ornamen-ornamen. Penggunaan tema ini dapat menghasilkan sebuah desain bangunan yang memiliki ciri khas budaya setempat dengan unsur vernakular yang dapat bersaing di zaman ini dengan adanya unsur modern pada desain bangunan.


Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.26760/rekakarsa.v%25vi%25i.7405

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.



ISSN elektronik 2338-6592

Diterbitkan oleh :
Program Studi Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain,
Institut Teknologi Nasional Bandung
Alamat : Gedung 17 Lantai 1 Jl. PHH. Mustofa 23 Bandung 40124
Kontak : Tel. 7272215 (ext. 151) Fax. 7202892
Email : rekakarsa@itenas.ac.id


Terindeks :

  


Didukung Oleh :

  


Kerja Sama :

aptari  IAI-Jawa Barat



Jurnal ini terlisensi oleh  Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License