Penerapan Konsep Rasionalisme Pada Rancangan Arsitektur Bangunan Masjid Salman Bandung
Sari
ABSTRAK
Arsitektur rasionalisme merupakan gaya arsitektur yang terbentuk pada awal abad ke-20 dengan memandang keindahan dari suatu bangunan akan timbul dari fungsi elemen-elemen dari bangunan tersebut, bukan dari pola keindahan arsitektur itu sendiri. Dalam artian, gaya ini lebih pada pemikiran yang logis (rasional) sehingga akan terbentuk suatu bangunan murni tanpa unsur-unsur hiasan, estetika, ataupun ornamen-ornamen seperti berbentuk komposisi balok, kubus dan sebagainya. Pada tahun 1960-an, literatur barat mulai masuk ke dunia pendidikan arsitektur di Indonesia. Karya-karya dan pemikiran-pemikiran para arsitek terkemuka seperti Walter Gropius, Frank Llyod Wright, dan Le Corbusier menjadi referensi normatif dalam diskusi di kelas dan latihan di studio, sehingga karakter pendidikannya menjadi lebih akademis. Hal ini menimbulkan munculnya gaya-gaya baru dalam dunia arsitektur di Indonesia, salah satunya dalam arsitektur masjid. Gaya tersebut terus berkembang dan muncul pula gaya kontemporer. Masjid Salman Bandung merupakan masjid kontemporer pertama di Indonesia yang dibangun pada tahun 1963. Masjid ini dibangun dengan konsep arsitektur yang berani tampil beda dalam arti mampu melepaskan diri dari unsur-unsur yang biasanya sebuah bangunan masjid identik dengan penggunaan kubah. Penerapan konsep rasionalisme pada Masjid Salman Bandung ini diteliti menggunakan metode deskriptif kualitatif dan rasionalistik melalui observasi secara langsung terhadap objek studi dan studi literatur yang berhubungan dengan objek studi. Analisis dilakukan mengacu pada data-data hasil observasi lapangan berdasarkan aspek arsitektural berupa bentuk dan elemen arsitektur. Hasil penelitian pun menunjukkan bahwa penerapan konsep rasionalisme pada rancangan arsitektur bangunan MAsjid Salman diterapkan dengan baik. Salah satunya adalah kesederhanaan bentuk Masjid Salman yang memiliki atap datar dengan material beton yang di ekspose.
Kata kunci: arsitektur rasionalisme, elemen bangunan, arsitektur masjid, gaya kontemporer.
ABSTRACT
The architecture of rationalism is an architectural style that was formed in the early 20th century by looking at the beauty of a building that will arise from the function of the elements of the building, not from the pattern of the beauty of the architecture itself. In a sense, this style is more on logical (rational) thinking so that a pure building will be formed without ornamental, aesthetic, or ornamental elements such as beam composition, cube and so on. In the 1960s, western literature began to enter the world of architectural education in Indonesia. The works and thoughts of prominent architects such as Walter Gropius, Frank Llyod Wright, and Le Corbusier became normative references in class discussions and exercises in the studio, so that the character of his education became more academic. This raises the emergence of new styles in the world of architecture in Indonesia, one of which is in the architecture of the mosque. The style continues to grow and contemporary styles emerge. Salman Mosque Bandung is the first contemporary mosque in Indonesia which was built in 1963. This mosque was built with an architectural concept that dared to appear different in the sense that it was able to escape from the elements that usually a mosque building is identical to the use of domes. The application of the concept of rationalism to the Salman Mosque in Bandung was examined using descriptive qualitative and rationalistic methods through direct observation of the object of study and study of literature related to the object of study. The analysis is carried out referring to data from field observations based on architectural aspects in the form of architectural forms and elements. The results of the study also showed that the application of the concept of rationalism to the architectural design of the mosque of Masjid Salman was well applied. One of them is the simplicity of form from the Salman Mosque which has a flat roof with exposed concrete material.
Keywords: architectural rationalism, building elements, mosque architecture, contemporary style
Arsitektur rasionalisme merupakan gaya arsitektur yang terbentuk pada awal abad ke-20 dengan memandang keindahan dari suatu bangunan akan timbul dari fungsi elemen-elemen dari bangunan tersebut, bukan dari pola keindahan arsitektur itu sendiri. Dalam artian, gaya ini lebih pada pemikiran yang logis (rasional) sehingga akan terbentuk suatu bangunan murni tanpa unsur-unsur hiasan, estetika, ataupun ornamen-ornamen seperti berbentuk komposisi balok, kubus dan sebagainya. Pada tahun 1960-an, literatur barat mulai masuk ke dunia pendidikan arsitektur di Indonesia. Karya-karya dan pemikiran-pemikiran para arsitek terkemuka seperti Walter Gropius, Frank Llyod Wright, dan Le Corbusier menjadi referensi normatif dalam diskusi di kelas dan latihan di studio, sehingga karakter pendidikannya menjadi lebih akademis. Hal ini menimbulkan munculnya gaya-gaya baru dalam dunia arsitektur di Indonesia, salah satunya dalam arsitektur masjid. Gaya tersebut terus berkembang dan muncul pula gaya kontemporer. Masjid Salman Bandung merupakan masjid kontemporer pertama di Indonesia yang dibangun pada tahun 1963. Masjid ini dibangun dengan konsep arsitektur yang berani tampil beda dalam arti mampu melepaskan diri dari unsur-unsur yang biasanya sebuah bangunan masjid identik dengan penggunaan kubah. Penerapan konsep rasionalisme pada Masjid Salman Bandung ini diteliti menggunakan metode deskriptif kualitatif dan rasionalistik melalui observasi secara langsung terhadap objek studi dan studi literatur yang berhubungan dengan objek studi. Analisis dilakukan mengacu pada data-data hasil observasi lapangan berdasarkan aspek arsitektural berupa bentuk dan elemen arsitektur. Hasil penelitian pun menunjukkan bahwa penerapan konsep rasionalisme pada rancangan arsitektur bangunan MAsjid Salman diterapkan dengan baik. Salah satunya adalah kesederhanaan bentuk Masjid Salman yang memiliki atap datar dengan material beton yang di ekspose.
Kata kunci: arsitektur rasionalisme, elemen bangunan, arsitektur masjid, gaya kontemporer.
ABSTRACT
The architecture of rationalism is an architectural style that was formed in the early 20th century by looking at the beauty of a building that will arise from the function of the elements of the building, not from the pattern of the beauty of the architecture itself. In a sense, this style is more on logical (rational) thinking so that a pure building will be formed without ornamental, aesthetic, or ornamental elements such as beam composition, cube and so on. In the 1960s, western literature began to enter the world of architectural education in Indonesia. The works and thoughts of prominent architects such as Walter Gropius, Frank Llyod Wright, and Le Corbusier became normative references in class discussions and exercises in the studio, so that the character of his education became more academic. This raises the emergence of new styles in the world of architecture in Indonesia, one of which is in the architecture of the mosque. The style continues to grow and contemporary styles emerge. Salman Mosque Bandung is the first contemporary mosque in Indonesia which was built in 1963. This mosque was built with an architectural concept that dared to appear different in the sense that it was able to escape from the elements that usually a mosque building is identical to the use of domes. The application of the concept of rationalism to the Salman Mosque in Bandung was examined using descriptive qualitative and rationalistic methods through direct observation of the object of study and study of literature related to the object of study. The analysis is carried out referring to data from field observations based on architectural aspects in the form of architectural forms and elements. The results of the study also showed that the application of the concept of rationalism to the architectural design of the mosque of Masjid Salman was well applied. One of them is the simplicity of form from the Salman Mosque which has a flat roof with exposed concrete material.
Keywords: architectural rationalism, building elements, mosque architecture, contemporary style
DOI: https://doi.org/10.26760/rekakarsa.v7i2.3692
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
ISSN elektronik 2338-6592
Diterbitkan oleh :
Program Studi Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain,
Institut Teknologi Nasional Bandung
Alamat : Gedung 17 Lantai 1 Jl. PHH. Mustofa 23 Bandung 40124
Kontak : Tel. 7272215 (ext. 151) Fax. 7202892
Email : rekakarsa@itenas.ac.id
Terindeks :
Didukung Oleh :
Kerja Sama :
Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.