Perubahan Tatanan Ruang Dalam Terhadap Aksesibilitas dan Sirkulasi Pengguna Pada Bangunan Stasiun Bandung
Sari
Abstrak
Sebagai salah satu bangunan perhubungan dan perekonomian utama di Jawa Barat, Stasiun Kereta Api Bandung memiliki jumlah pengguna yang cukup tinggi, baik yang berasal dari kawasan Bandung Raya maupun dari luar Bandung. Oleh karena tingkat pertumbuhan ekonomi dan mobilitas di kota Bandung yang cukup pesat, maka bangunan stasiun yang pertama kali diresmikan pada tahun 1884 ini, mengalami beberapa perubahan maupun pengembangan dari segi bentuk bangunan dan fungsi ruang dalam bangunan, diantaranya adalah penambahan bangunan peron disebelah utara pada tahun 1909 oleh arsitek Belanda FJA Cousin yang menghadap Jl. Kebon Kawung, pemindahan muka stasiun utama dari bangunan peron selatan menuju bangunan peron utara pada tahun 1990, hingga perubahan tata cara pemesanan tiket dari loket manual menjadi digital (e-ticket) pada tahun 2013, yang mana perubahan-perubahan ini berpengaruh terhadap tatanan dan fungsi ruang dalam dan juga mempengaruhi alur sirkulasi dan aksesibilitas pengguna didalam stasiun. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah secara deskriptif analitis meliputi metode kualitatif dan kuantitatif, pembahasan teori-teori berdasarkan studi literatur dan studi pustaka, observasi secara langsung, survey, dan data lapangan.
Â
Kata kunci: stasiun kereta api bandung, ruang dalam, sirkulasi dan aksesibilitas
Â
DOI: https://doi.org/10.26760/rekakarsa.v7i2.3678
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
ISSN elektronik 2338-6592
Diterbitkan oleh :
Program Studi Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain,
Institut Teknologi Nasional Bandung
Alamat : Gedung 17 Lantai 1 Jl. PHH. Mustofa 23 Bandung 40124
Kontak : Tel. 7272215 (ext. 151) Fax. 7202892
Email : rekakarsa@itenas.ac.id
Terindeks :
Didukung Oleh :
Kerja Sama :
Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.