RANCANGAN KAWASAN OBSERVATORIUM BOSSCHA DITINJAU DARI POLA TATANAN MASSA DAN VEGETASI

Irfan Sabarilah Hasim, Thalitha A. Aquila, Wahyu S. Ningrum, Sarah H. Putri, Novia F. Fauziyah Uswatun H.

Sari


ABSTRAK
Kawasan Observatorium merupakan bangunan yang berperan untuk meneliti Tata Surya dalam ilmu Astronomi. Observatorium Bosscha merupakan observatorium di Indonesia yang dibangun pada tahun 1923 di kota Bandung. Bangunan ini berfungsi sebagai tempat observasi benda–benda luar angkasa, hal ini berpengaruh terhadap bentuk bangunan dan perancangan tapaknya. Dalam hal ini pola tata letak merupakan hal penting untuk menunjang kegiatan yang ada di dalamnya. Tatanan massa pada bangunan observatorium mengalami perubahan seiring dengan perkembangan teknologi pengamatan astronomi yang memungkinkan berbagai tatanan baru. Perancangan observatorium perlu memperhatikan kondisi alam khususnya dalam perencanaan lansekap. Proses pengamatan pada kasus ini menggunakan 2 metoda, diantaranya: Metoda Primer yang dilakukan untuk memperoleh data secara langsung dan sesuai dengan kondisi sebenarnya dengan cara observasi dan wawancara; Metoda Sekunder dilakukan untuk memperoleh teori dan informasi yang mempelajari referensi yang berkaitan dengan subyek yang akan dibahas. Referensi dapat diperoleh melalui media cetak, buku maupun media elektronik. Data analisis tersebut dapat menyimpulkan bahwa secara keseluruhan presentase kesan lapang pada kawasan Observatorium Bosscha sebesar 66,7% dan kesan menghimpit sebesar 33,3%. Selain itu 50% pohon pada kawasan Observatorium Bosscha berpotensi mengganggu kegiatan pengamatan, terutama pada kawasan Unitron yaitu sebesar 60%. Sedangkan kawasan Schmidt memiliki potensi terkecil dari gangguan vegetasi yaitu sebesar 11.1%. Hal ini membuktikan bahwa perlunya pertimbangan terhadap penempatan dan penentuan jenis vegetasi pada kawasan observatorium. Diharapkan ilmu lansekap dan massa bangunan yang berada di kawasan Observatorium dapat dijadikan pedoman bagi perancang.
Kata kunci: observatorium, lansekap, vegetasi, tipologi

ABSTRACT
Observatory area roles to examine the solar system in Astronomy. Bosscha Observatory was built in 1923 that take a place in Bandung city. This building is a place to research the solar system objects, this could react to the form of the building and site design. In this case, massing configuration is an important thing to support the activities. The massing configuration transforms along with the astronomical observations technology that allows variety of new order. Observatory design should notice the surrounding environment in particular on landscape. In this research using two methods, including; Primary Method that undertaken to obtain data directly and appropriate with the real condition by means of observatory and interview; Second Method conducted to gather theory and references that refer to subject to be discussed. Reference can be obtained through printed media, book, and electronic media. Based on data analysis can conclude that 66.7% Bosscha Observatory area has the field impressions, while 33.3% has the crushed impression. And 50% of trees in Bosscha Observatory have potential to disturb the activities of observation, especially the Unitron by 60%. While Schmidt has the smallest potential from vegetation interference only by 11%. It proves that consideration of placement and the determination of the type vegetation in observatory is necessary. Landscape and mass buildings knowledge were expected to be designer’s guidelines for Observatory planning.
Keywords: observatorium, landscape, vegetation. typology

Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.26760/rekakarsa.v6i3.3671

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.



ISSN elektronik 2338-6592

Diterbitkan oleh :
Program Studi Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain,
Institut Teknologi Nasional Bandung
Alamat : Gedung 17 Lantai 1 Jl. PHH. Mustofa 23 Bandung 40124
Kontak : Tel. 7272215 (ext. 151) Fax. 7202892
Email : rekakarsa@itenas.ac.id


Terindeks :

  


Didukung Oleh :

  


Kerja Sama :

aptari  IAI-Jawa Barat



Jurnal ini terlisensi oleh  Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License