Transformasi Bangunan dan Perubahan Pola Sirkulasi Kendaraan di Kawasan Balai Kota Bandung
Sari
ABSTRAK
Perkembangan kota dapat dilihat dari berbagai perubahan yang terjadi. Perubahan yang mudah diamati adalah perubahan yang terjadi pada bangunannya, baik  gaya maupun bentuk fisiknya. Perubahan ini akan terlihat lebih significant terlihat di kawasan cagar budaya. Makalah ini akan memaparkan kaitan antara perubahan bangunan dan pola sirkulasi kendaraan di kawasan Balai Kota Bandung, sebuah kawasan yang dinyatakan sebagai kawasan cagar budaya di kota Bandung. Dengan menggunakan metoda deskriptif dan melakukan observasi di lapangan penelitian ini menitik beratkan pada bangunan-bangunan yang berada di empat persimpangan jalan yang mengelilingi kantor Walikota Bandung. Dari empat persimpangan jalan yang diamati perubahan sirkulasi jalan meninggalkan ruang jalan yang menjadi tidak dilalui kendaraan. Kreatifitas dari Walikota merubah ruang tersebut menjadi taman yang banyak menarik pengunjung. Dapat disimpulkan bahwa transformasi yang terjadi pada bangunan-bangunan di persimpangan tidak berkaitan dengan perubahan sirkulasi tetapi transformasi pada ruang jalan memberikan dampak terhadap bangunan-bangunan cagar budaya di sekitarnya. Diharapkan kelestarian bangunan-bangunan cagar budaya di kawasan ini dapat dipertahankan sebagai warisan budaya masyarakat kota Bandung.
Kata kunci: Perubahan sirkulasi kendaraan, persimpangan jalan, bangunan cagar budaya
Â
ABSTRACT
Development of The city can be seen from many changes that happens. The easiest changes we can observed is the change of the building, both the style and the physical form. These changes more significantly visible in the heritage area. This study will explain about relation between changes in circulation patterns of buildings and vehicles in the area of ​​Bandung City Hall, which it declared as heritage area in the city of Bandung. By using descriptive method and observation, this study focuses on buildings on the four intersections around Bandung Mayor’s office. From the four intersections that have been observed circulation changes leave space which not passable by vehicles. Creativity of Bandung's Mayor transform the space into a park that attract many visitors. It can be concluded that the transformations of the buildings at the intersection is not related to the changes of circulation but the transformations of the space on the streethave an impact on cultural heritage buildings around it. we are expecting preservation of cultural heritage buildings in this area may be preserved as cultural heritage of the city of Bandung.Keywords: Changes in circulation, intersection, building conservation.
Â
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.26760/rekakarsa.v5i2.1565
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
ISSN elektronik 2338-6592
Diterbitkan oleh :
Program Studi Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain,
Institut Teknologi Nasional Bandung
Alamat : Gedung 17 Lantai 1 Jl. PHH. Mustofa 23 Bandung 40124
Kontak : Tel. 7272215 (ext. 151) Fax. 7202892
Email : rekakarsa@itenas.ac.id
Terindeks :
Didukung Oleh :
Kerja Sama :
Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.