Pemetaan Eksterior Gedung 3 Dimensi (3D) Menggunakan Electronic Total Station (ETS)

- Rinaldy, Rahmat Taufik Hidayat

Sari


ABSTRAK
Saat ini masih banyak orang yang melakukan pemetaan 2D, tetapi seiring berkembangnya teknologi pemetaan secara 3D mulai dikembangkan. Pada studi ini kegiatan pemetaan dilakukan dengan metode terestris dengan melakukan pengukuran sudut dan jarak untuk mendapatkan posisi berupa x, y, z dan data keruangan berupa panjang, lebar, dan tinggi. Pada studi ini, pemetaan 3D lebih dikembangkan dengan melakukan pengukuran metode terestris dengan menggunakan alat Electronic Total Station (ETS). Namun, tidak semua objek dapat diukur menggunakan alat ETS, dikarenakan wilayah pengukuran terletak pada daerah yang padat dengan bangunan gedung sehingga membatasi ruang gerak pengukuran. Dari hasil studi ini dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) pengambilan data detail situasi tidak hanya mengambil batas-batas atap dari setiap objek, melainkan setiap detail objek-objek seperti pilar, pintu, jendela, tangga, atap, rangka atap, ventilasi; (2) titik-titik detail situasi yang diukur adalah sudut-sudut dari setiap detail objek di mana titik-titik detail situasi yang diukur menggunakan metode seperti metode polar dan metode trigonometri; (3) data detail situasi yang diolah adalah posisi vertikal (z) untuk mendapatkan beda tinggi. Beda tinggi tersebut digunakan untuk penggambaran objek 3D; (4) peta 3D yang dihasilkan sesuai dengan posisi, ukuran, dan bentuknya.

Kata kunci : Pemetaan 3D, ETS, Level of Detail, Metode Trigonometri


ABSTRACT

Currently there are many people who do 2D mapping, but as the development of a 3D mapping technology was developed. In this study mapping exercise carried out by terrestrial methods by measuring the angle and distance to get the position in the form of x, y, z and spatial data such as length, width and height. In this study, the 3D mapping is developed by measuring the terrestrial method by using the Electronic Total Station (ETS). However, not all objects can be measured using the ETS, because the measuring region lies in a dense area with buildings that limits the space of measurement. The results of this study can be summarized as follows: (1) retrieval of detailed data of the situation not only take the roof boundaries of each object, but every detail of objects such as pillars, doors, windows, stairs, roof, roof truss, ventilation; (2) the detail points of the situation measured are the angles of each detail of the object in which the detail points of the situation are measured using methods such as polar methods and trigonometric methods; (3) the processed data of detail situation is vertical position (z) to obtain a height difference, which used for 3D object depiction; (4) the resulting 3D map matches the position, size, and shape.

Keywords: 3D Mapping, ETS, Level of Detail, Trigonometry Method


Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.26760/jrg.v2016i1.1836

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


ISSN: 2714-7401

Terindeks

Hasil gambar untuk google scholar