Evaluasi Kesiapan Implementasi Infrastruktur Data Spasial untuk Manajemen Penanggulangan Bencana

Herlina -, Sumarno -, Indrianawati -

Sari


ABSTRAK

Akses data spasial yang cepat dan akurat mempunyai peranan yang penting dalam pengambilan keputusan untuk manajemen penanggulangan bencana. Infrastruktur Data Spasial (IDS) merupakan suatu cara untuk memudahkan pengguna untuk mengakses data spasial secara konsisten, mudah, dan aman. Dengan kata lain, IDS dapat meningkatkan ketersediaan data, kemudahan dalam akses, dan implementasi data spasial dalam pengambilan keputusan. Dalam hal manajemen penanggulangan bencana, BPBD dan stakeholder kebencanaan Kabupaten Bandung belum mengimplementasikan IDS kebencanaan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan model IDS kebencanaan dan mengevaluasi kesiapan implementasi dalam manajemen penanggulangan bencana di Kabupaten Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah penentuan model IDS kebencanaan yang mengacu pada model IDS yang dirumuskan oleh Rajabifard kemudian didetailkan dengan indikator penilaian IDS yang dikeluarkan Badan Informasi Geospasial tahun 2016. Pengambilan data dilakukan pada 18 stakeholder kebencanaan Kabupaten Bandung dengan wawancara, kuesioner, dan penilaian melalui website. Hasil evaluasi dari kesiapan implementasi IDS kebencanaan Kabupaten Bandung adalah 45,8%.

Kata kunci: Infrastruktur Data Spasial, Manajemen Penanggulangan Bencana, Kabupaten Bandung

ABSTRACT

Fast and accurate spatial data access has an important role in decision making for disaster management. Spatial Data Infrastructure (SDI) is a way to facilitate the users to access spatial data consistently, easily, and safety. In the case, SDI can improve data availability, ease of access and implementation of spatial data for decision making. In disaster management, BPBD and disaster stakeholders in Bandung District have not implemented SDI of disaster. The objective of this study is to determine the SDI model of disaster and evaluate the readiness of implementation in disaster management in Bandung District. The method used in this study is determining SDI model of disaster, referred to IDS model which is formulated by Rajabifard, and then the SDI model of disaster is detailed by SDI assessment indicator issued by Geospatial Information Agency (2016). The data collection has been taken on 18 disaster stakeholders in Bandung District with interview, questionnaire, and assessment through the website. The evaluation result of the readiness of implementation the SDI of disaster in Bandung District is 45.8%.

Keywords: Spatial Data Infrastructure, Disaster Management, Bandung District


Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.26760/jrg.v2017i1.1466

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


ISSN: 2714-7401

Terindeks

Hasil gambar untuk google scholar