Effect of Burning Temperature on The Quality of Alternatife Bio-energy from Coffee Waste
Sari
ABSTRAK
Sumber daya energi terbarukan alternatif, seperti biobriket dari biomassa atau limbah organik, dapat menjadi solusi untuk masalah ini. Limbah kopi merupakan limbah yang dihasilkan dalam proses produksi, limbah biomassa ini berpotensi untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan biobriket karena memiliki nilai kalor yang cukup tinggi. Briket arang bio adalah arang gumpalan atau batang yang dibuat dari limbah organik yang telah dicetak sedemikian rupa dengan kekuatan tekanan tertentu dan dicampur dengan bahan perekat seperti tepung tapioka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu pirolisis dalam produksi briket dari limbah kopi. Suhu pirolisis yang akan digunakan: 200oC, 250oC, 300oC, 400oC dan 500oC. Selain itu, briket akan terdeteksi kadar air, kadar abu, dan nilai kalor. Briket terbaik dari ampas kopi ditemukan pada suhu pembakaran 300oC tanpa perekat dengan nilai kalor 7549,42 kal/gram dan dapat menghasilkan daya listrik sebesar 292,49 W. Namun, briket ini menghasilkan kadar abu tak terduga sebesar 3,7% yang masih di bawah standar SNI 01-6235-2000.
Kata kunci: Bahan Bakar Alternatif, Ampas Kopi, Briket, Pirolisis
Â
ABSTRACT
Alternative renewable energy resources, such as biobriquette from biomass or organic wastes, can be a solution for this problem. Coffee waste is a waste generated in the production process, this biomass waste is potential to be used as raw material for making biobriquette because it has a high enough calorific value. Bio charcoal briquettes are clots or rods charcoal that made from organic wastes which has been molded in such a way with a certain force of pressure and mixed with adhesive materials such as tapioca starch. The purpose of the study is to determine the effect of pyrolysis temperature in the production of briquettes from coffee waste. Based on several literature studies, the pyrolysis temperatures which are going to be used: 200oC, 250oC, 300oC,  400oC and 500oC. In addition, the briquette will be detected the water content, ash content, and caloric value. The best briquettes from coffee grounds are found at a combustion temperature of 300oC without adhesive with a heating value of 7549.42 cal/gram and can produce electrical power of 292,49 W. However, this briquette produces unexpected ash content of 3.7% which is still below to SNI 01-6235-2000 standards.
Keywords: Alternative Energy, Biofuel, Briquettes, Coffee Waste, Pyrolysis
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDF (English)Referensi
Aprita, I. R. (2016). Produksi Biopelet dari Ampas Seduhan dan Cangkang Biji Kopi dengan dan tanpa Pra Perlakuan Bahan pada berbagai Komposisi Perekat. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Basu, P. (2010). Biomass Gasification and pyrolisis. Elsevier Inc.
Bergman, P. (2005). Torrefaction for Biomass Co-firing in Existing Coal-fired Power Stations BIOCOAL. Belanda: Energy Research Centre of Netherlands.
Farah, A. (2012). Coffee: Emerging HEalth Effects and Disease Prevention First Edition. United State of America: Wiley-Blackwell Publishing Ltd.
Hachica, R., Rekik, O., Hachica, S., Ferchichi, M., Woodward, S., Moncef, N., Mechichi, T. (2012). Co-composting of spent coffee ground with olive mill wastewater sludge and poultry manure and effect of Trametes versicolor inoculation on the compost maturity. Chemosphere, 88, 677-682.
Hayati, R., Ainun, M., & Farnia, R. (2012). Sifat Kimia dan Evaluasi Sensori Bubuk Kopi Arabika. Jurnal Floratek 7, 66-75.
Khusna, D., & Susanto, J. (2015). Pemanfaatan Limbah Padat Kopi sebagi Bahan Bakar Alternatif dalam Bentuk Bricket Berbasis Biomass (Studi Kasus di PT Santos Jaya Abadi Instant Coffee). Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan III. Surabaya: Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya.
Lubis, H. (2011). Uji Variasi Komposisi Bahan Pembuat Briket Kotoran Sapi dan Limbah Pertanian. Medan: Universitas Sumatera Utama.
Malaidji, E., Anshariah, & Budiman, A. A. (2018). Analisis Proksimat, Sulfur, Dan Nilai Kalor Dalam Penentuan Kualitas Batubara Di Desa Pattappa Kecamatanpujananting Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Geomine, 131-137.
Ndraha, N. (2009). Uji Komposisi Bahan Pembuat Briket Bioarang Tempurung Kelapa dan Serbuk Kayu Terhadap Mutu yang Dihasilkan. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Nugraha, J. (2013). Karakteristik Termal Briket Arang Ampas Tebu dengan Variasi Bahan Perekat Lumpur Lapindo. Jember: Universitas Jember.
Sari, E., & Paramita, S. (2007). Pembuatan Briket dari Sekam Padi Menggunakan Poliethylene sebagai Binder. Bandung: Institut Teknologi Nasional Bandung.
Tjeersma, M. J., & Boke, B. (2006). Chemical Analysis Of Heat Treated Softwoods. Netherlands: HR Hout Research Wageningen.
Triono, A. (2006). Karakteristik Briket Arang dari Campuran Serbuk Gergajian Kayu Afrika (Maesopsis eminii Engl) dan Sengon (Paraserianthes falcataria L. Nielsen) dengan Penambahan Tempurung Kelapa (Cocos nucifera L). Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Yang, Y., Ryu, C., Khor, A., Yates, N., Sharifi, V., & Swittenbank, J. (2005). Effect of Fuel Properties on Biomass Combustion Part 1. United Kingdom: Sheffield University Waste Incinerator Centre (SUWIC).
DOI: https://doi.org/10.26760/elkomika.v8i3.615
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
_______________________________________________________________________________________________________________________
ISSN (cetak) : 2338-8323 | ISSN (elektronik) : 2459-9638
diterbitkan oleh :
Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional Bandung
Alamat : Gedung 20 Jl. PHH. Mustofa 23 Bandung 40124
Kontak : Tel. 7272215 (ext. 206) Fax. 7202892
Surat Elektronik : jte.itenas@itenas.ac.id________________________________________________________________________________________________________________________
Statistik Pengunjung
Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.