Kajian Pengalaman Estetis Pengunjung pada Terrassen Tea House and Eatery Yogyakarta

Ayu Nur Sholihah

Abstract


Penelitian ini berangkat dari menjamurnya bisnis kuliner berupa cafe dan restoran di Yogyakarta. Untuk bersaing, cafe maupun restoran berusaha menonjolkan keunikannya agar dapat menarik minat pengunjung. Salah satunya adalah Terrassen Tea House and Eatery Yogya. Subjek dan objek estetis memiliki hubungan erat. Elemen interior akan menjadi sebuah objek estetis ketika subyek estetis atau pengunjungnya berusaha mengapreasiasi dan menikmati objek estetis. Salah satu tujuan pengunjung mendatangi cafe atau restoran adalah mencari suasana baru. Suasana pada ruang dapat dibangun dengan menerapkan elemen dasar desain interior. Pengunjung yang merasakan, mengamati, dan menikmati suasana ruang dapat mengalami pengalaman estetis akan ruang interior Terrassen. Penelitian ini bertujuan membahas mengenai elemen dasar desain apa yang dapat membangkitkan pengalaman estetis pengunjung dan pengalaman estetis apa yang didapatkan ketika berada di Terrassen. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif. Hasil temuan yang didapat oleh penulis adalah elemen warna hijau pada dekorasi tanaman dapat membangkitkan pengalaman estetis pengunjung berupa perasaan relaksasi, segar dan nyaman

Kata kunci: objek estetis, elemen interior, suasana interior, pengalaman estetis.


References


Arifin, F. (2019). Kajian Pengalaman Estetik Pengunjung pada Ruang Interior Via-Via Cafe Yogyakarta. Jurnal Ikonik.1(1), 13-20.

Candra, M. L. (2018). Peran Waiters/Waitressdalam Meningkatkan Kepuasan Customers di Restoran Bambu Desa Aston Hotel and Conference. LaporanPraktek Kerja Nyata Universitas Jember, Hlm. 1 dan 8-11. Digilib Repository Universitas Jember.

Ching, Francis D.K. (2008). Arsitektur: Bentuk, Ruang, dan Tatanan. Jakarta:Erlangga.

Hartati, A & Agustinus Sutanto. (2019).

Pengalaman Ruang Melalui Lima Indera. STUPA. 1(1):497-507.

Hartanti, G & Budi Setiawan. (2014).

Aplikasi Kaca pada Perancangan Desain Interior Arsitektur.HUMANIORA.5(2):758.

Jena, Y. (2014). Dari Pengalaman Estetis ke Sikap Estetis dan Etis. Jurnal Melintas.Hlm. 2244.

Kurnia, I & Ahmad FA (2018). Perancangan Interior Pet Mediacare di Kota Blitar. PENDHAPA. 9(2):131.

Lisa, NP & Nurhaiza. (2017). Analisis Itensitas Pencahayaan Alami pada Ruang Kuliah Prodi Arsitektur Universitas Malikussaleh. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI.

Pile, John F, Judith Gura. (2013). A History of Interior Design. Hoboken, New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Pile, John F. (1995). Interior Design. NewYork: Harry N. Abrams, Inc.

Siswanto, Cynthia dan Andereas Pandu Setiawan. (2015). Persepsi Visual Pengunjung terhadap Elemen Interior Stilrod. Jurnal INTRA. 3 (2):143-150

Suryajaya, Martin. (2016). Sejarah Estetika : Era Klasik Sampai Kontemporer. Jakarta: Gang Kabel dan Indie Book Corner.

Sutopo, H. B. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta:Sebelas Maret University Press.

Wicaksono, A.A. & Tisnawati, E. (2014). Teori Interior. Jakarta: Griya Kreasi.




Alamat Redaksi dan Tata Usaha:

Program Studi Desain Interior FAD Institut Teknologi Nasional Bandung
Gedung 1 Lantai 1
Jl. PHH. Mustapa 23 Bandung 40124
Tlp. 022-7272215, Fax. 022-7202892,
e-mail: rekajiva@itenas.ac.id