Mesin Pembuat Tepung SRC Dengan Mata Pisau Pada Arah Radial

Irwan Syakari, Dwi Indriana, Yuliansyah Yuliansyah

Sari


ABSTRAK

 

Kebutuhan akan tepung karaginan dalam industri pengolahan makanan terus meningkat, termasuk karaginan semi-murni (SRC) yang diakui dunia dengan standar E407A. SRC cukup diminati karena harganya yang lebih murah daripada karaginan murni (RC). SRC didapatkan dari ATC (Alkali Treated Cottoonii) kering melalui proses penepungan. ATC chips tidak mudah diubah menjadi bentuk tepung karena sangat keras dan ulet. Mesin pembuat tepung SRC ini pun tidak mudah diperoleh di pasaran di Indonesia.  Penelitian lanjutan ini bertujuan untuk mendapatkan mesin pembuat tepung SRC yang lebih efektif, yang mana pada penelitian ini lebih diarahkan pada penyempurnaan pisau penepung untuk meningkatkan kapasitas produksi dari mesin yang pernah dibuat. Pengujian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pisau dengan mata potong pada arah radial menghasilkan kinerja yang lebih baik, yaitu mampu menghasilkan 11 gram tepung SRC untuk masukan awal 20 gram ATC chips, dan 32 gram tepung SRC untuk masukan awal 50 gram ATC chips. Persentase penghasilan tepung SRC juga meningkat, yaitu mampu mencapai menjadi 55% dan 64%. Kapasitas produksi meningkat, mampu mencapai 0,021 kg/jam untuk masukan sebanyak 20 gram ATC chips dan 0,116 kg/jam untuk masukan sebanyak 50 gram ATC chips. Perbaikan rancangan pisau mesin pembuat tepung SRC ini menunjukkan adanya peningkatan kinerja mesin walaupun masih belum memuaskan.

 

Kata kunci: Karaginan,  Alkali Treated Cottoni, Semi-Refined Carrageenen, mesin penepung.

 

 

ABSTRACT

 

The need for carrageenan in the food industry continues to increase, including Semi-Refined Carrageenan (SRC) that recognized by the world standard of E407A. SRC was quite attractive because of lower price, compared to Refined Carrageenan (RC). SRC flour was obtained from dried Alkali Treated Cottoonii chips through grinding process. However, the grinding process to obtain SRC flour is quite difficult and challenging because of its hard and ductile property. The grinding machine was also not easy to get on the market in Indonesia. This advance research aims to obtain a more effective SRC flour grinding machine, which in this study is more directed at improving the grinding blade to increase the production capacity of the machine that was previously made. Tests in this research showed that the newly modified blade with cutting edges in the radial direction was able to provide better performance. The machine was capable of producing 11 grams of SRC flour with an input of 20gram ATC chips, and 32 gram of SRC flour with an input of 50 gram ATC chips. The percentage of SRC flour production also increased, which was able to reach 55% and 64%. Production capacity has increased, reaching 0.021 kg/hour for an input of 20 grams of ATC chips and 0.116 kg/hour for an input of 50 grams of ATC chips. Improvements in the design of the blades of the SRC flour grinding machine show an increase in machine performance, although it is still not satisfactory.

 

Key words: Carrageenan, Alkali Treated Cottonii, Semi-Refined Carrageenan, grinding machine


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Adrianus O W Kaya1, Ani Suryani2, Joko Santoso3, dan Meika Syahbana Rusli, 2014, Karakteristik Dan Struktur Mikro Gel Campunan Semi-Refined Carrageenan Dan Glukomanan, Jurnal Kimia dan Kemasan, Vol. 37 No. 1 April 2015, pp 19-28

Lalu Danu Prima Arzani, Tjahja Muhandri dan Nancy Dewi Yuliana, 2020, Karakteristik Karaginan Sedmi-Murni dari Rumput Laut Kappaphycus Sriatum dan Kappaphycus Alvarezii, Jurnal Teknologi dan INdustri Pangan, vol 31, no.2 pp 95-102

Encu Saefudin, Marsono, Wahyu (2016) “Perancangan Mesin Penepung Rumput Laut Skala Laboratoriumâ€, Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST), Yogyakarta, 26 November 2016, ISSN : 1979 – 911X / eISSN : 2541 – 528X, hal 477-484

Haefi. (2016). “Pembuatan dan Pengujian Mesin Penepung Rumput Lautâ€. Institut Teknologi Nasional, Bandung. Tugas Akhir Program Strata 1 Teknik Mesin.

Ryan Panji Pratama. (2017). “Perancangan dan Analisis Kekuatan pada Modifikasi Pisau Mesin Penepung Rumput Lautâ€. Institut Teknologi Nasional, Bandung. Tugas Akhir Program Strata 1

Zakka Qays Haniff. (2017). “Pembuatan Modifikasi Mata Pisau Mesin Penepung Rumput Laut†Institut Teknologi Nasional, Bandung. Tugas Akhir Program Strata 1

Dimas Herlambang. (2017) “Pengujian Mesin Penepung Rumput Lautâ€. Institut Teknologi Nasional, Bandung. Tugas Akhir Program Strata 1.

Encu Saefudin, Marsono, Erik Puji Nugraha, “Modifikasi Pisau Mesin Penepung ATC Dengan Garis Mata Potong Pada Sudut 33O Arah Radialâ€, Machine; Jurnal Teknik Mesin Vol. 6 No. 2, Oktober 2020, pp 36-42

Awang Bono, S.M. Anisuzzaman, Ong Wan Ding. 2014, “Effect of Process Conditions on Gel Viscosity and Gell Strength of Semi-Refined Carrageenan (SRC) Produce from Seaweed (Kappaphycus Alcarezii)â€, Journal of King Saud University – Engineering Science (2014) 26, pp. 3 – 9 (www.sciencedirect.com)

Marsono Marsono, Septiam Septian, “Pengembangan prototipe mesin pencacah rumput laut yang telah melalui proses alkalisasi (ATC)â€, Jurnal Teknik Mesin Indonesia, Vol. 13 No. 2 (April 2018) Hal. 38-43




DOI: https://doi.org/10.26760/JREM.v3i1.1

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


_______________________________________________________________________________________________________________________

ISSN (elektronik) : 2775-8087

diterbitkan oleh :

Teknik Mesin Institut Teknologi Nasional Bandung

Alamat : Gedung 11 Jl. PHH. Mustofa 23 Bandung 40124

Kontak : Tel. 7272215  Fax. 7202892

Surat Elektronik : jurnal.mesin@itenas.ac.id

_________________________________________________________________________________________________________________________

Flag Counter

Lihat Statistik

Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License