Pengaruh Teknik Tempa Lipat Terhadap Perubahan Sifat Mekanik Material AISI O1 Pada Pembuatan Pisau Tanto
Sari
Tanto merupakan senjata tajam yang berasal dari Jepang dan merupakan senjata kedua bagi para Samurai di Jepang. Tanto biasa terbuat dari baja karbon menengah hingga baja karbon tinggi yang. Material baja yang digunakan untuk pembuatan Tanto dalam penelitian ini adalah baja AISI seri O1 karena memiliki karakteristik sifat mampu bentuk yang baik serat dapat dikuatkan melalui proses heat treatment. Material baja ini dibuat dengan proses tempa lipat  dengan variasi tempa empat lipatan dan satu lipatan. Pembuatan Tanto dan spesimen uji dilakukan dengan proses tempa lipat secara konvensional menggunakan tungku arang, dengan temperatur tempa rata-rata yaitu ±1200oC, kemudian dilanjutkan dengan quenching pada temperatur ± 850oC, serta tempering pada temperatur ±250oC. Penelitian ditujukan untuk mengetahui pengaruh dari proses tempa empat lipatan dan tempa satu lipatan terhadap sifat mekanik, yaitu kekerasan dan kekuatan impak serta untuk melihat perubahan pada struktur mikro. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai kekerasan paling tinggi sebesar41HRC yang dimiliki oleh pada raw material, ,sedangkan nilai impak paling tinggi sebesar 224,02 Joule/cm² ayng dicapai oleh material dengan proses tempa empat lipatan, Fasa akhir yang ditemukan pada baja tempa empat lipatan adalah bainit dan martensit, sementara  perlit dan ferit ditemukan  pada baja satu lipatan, dan lath martensit ditemukan pada pada raw material
Â
Kata kunci: Pisau Tanto, Tempa lipat ,Quenching, Tempering, Uji Impak
Â
Â
ABSTRACT
Â
Tanto is a sharp weapon originating  from Japan and is the second weapon for Samurai in Japan. Tanto is usually made of medium carbon steel to high carbon steel. The material which is used in this research is AISI O1 series steel because of its high ability to be formed and also can be made tough through a heat treatment process. This steel is made by folding forge process, with variation in number of folding, which is 4 folds and 1 fold. The making of Tanto and test specimens was carried out by conventional fold forging processes by using a charcoal furnace, with an average forging temperature at ± 1200oC, continue with quenching at ± 850oC, and tempering at ± 250oC. The research is carried out in order to determine the effect of the four-folds forging and one-fold forging to the mechanical behavior, which are hardness and impact strength, and also to see change in its micro structure. The test that have been carried out shows that the highest hardness value of 41 HRC owned by raw material, while the highest impact value of 224.02 Joules / cm² obtained by material with four layer forging process. Final phases that found in the four-fold forged steel are bainite and martensite, pearlite and ferrite found in one-fold forged steel. and lath martensite in found in the raw material.
Â
Keywords: Tanto Knife, Folding Forging, Quenching, Tempering, Testing, Impact TestsTeks Lengkap:
PDFReferensi
M. R. Barnett, A. Sullivan, and R. Balasubramaniam, “Electron backscattering diffraction analysis of an ancient wootz steel blade from central India,†Mater. Charact., vol. 60, no. 4, pp. 252–260, 2009, doi: 10.1016/j.matchar.2008.10.004.
W. S. and P. Adul, “A Comparison of the Engineering Properties of Nam Phi Steel,†pp. 92–105.
C. Matsumoto, A. K. Das, T. Ohba, S. Morito, T. Hayashi, and G. Takami, “Characteristics of Japanese sword produced from tatara steel,†J. Alloys Compd., vol. 577, no. SUPPL. 1, pp. S673–S677, 2013, doi: 10.1016/j.jallcom.2012.05.039.
G. Takami, T. Ohba, S. Morito, and A. K. Das, “Microstructural observation on materials of the Japanese sword under fold-forging process,†Mater. Sci. Forum, vol. 654–656, pp. 134–137, 2010, doi: 10.4028/www.scientific.net/MSF.654-656.134.
J. Wadsworth, “Archeometallurgy related to swords,†Mater. Charact., vol. 99, pp. 1–7, 2015, doi: 10.1016/j.matchar.2014.10.019.
Uddeholm, “Uddeholm Steel for cold work tooling,†2010, pp. 1–28.
O. M. Sakai H, “Mechanical Properties of Samurai Swords (Carbon Steel) Made using a Traditional Steelmaking Technology (tatara),†J. Mater. Sci. Eng., vol. 04, no. 02, pp. 2–7, 2015, doi: 10.4172/2169-0022.1000162.
D. A, Q. GW, L. G. Sanchez, G. de Salazar JM, and C. Portal AJ, “Welding by Hot Forging of Two Carbon Steels for the Manufacture of Spanish and Japanese Weapons,†J. Mater. Sci. Eng., vol. 07, no. 02, 2018, doi: 10.4172/2169-0022.1000446.
D. Galan and G. Mihalache, “The Knife - Attacking and Defensive Dangerous Weapon,†Sci. Res. Educ. Air Force, vol. 19, no. 2, pp. 93–100, 2017, doi: 10.19062/2247-3173.2017.19.2.14.
P. Trihutomo, “Analisa Kekerasan pada Pisau Berbahan Baja Karbon Menengah..,†Julnal Tek. Mesin No 1, pp. 28–34, 2015.
K. Paveebunvipak, K. Yu-On, T. Rotpaisarnkit, J. Sakavaratikul, and V. Uthaisangsuk, “Effect of fold–forging techniques for sword making process on mechanical properties of medium carbon steel,†Eng. J., vol. 21, no. 4, pp. 229–241, 2017, doi: 10.4186/ej.2017.21.4.229.
DOI: https://doi.org/10.26760/JREM.v1i1.51
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
ISSN (elektronik) :Â 2775-8087
diterbitkan oleh :
Teknik Mesin Institut Teknologi Nasional Bandung
Alamat : Gedung 11 Jl. PHH. Mustofa 23 Bandung 40124
Kontak : Tel. 7272215 Fax. 7202892
Surat Elektronik : jurnal.mesin@itenas.ac.id
_________________________________________________________________________________________________________________________
Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.