Penentuan Tempat Pembuangan Akhir Sampah di Kabupaten Sumedang Menggunakan Pemodelan Spasial

Hary Nugroho, Melan Nano Firmansyah

Sari


ABSTRAK

Jumlah penduduk Kabupaten Sumedang saat ini mencapai 1.125.125 jiwa dengan tingkat buangan sampah per hari pada tahun 2014 mencapai 3.270 m3. Adapun volume sampah yang tertangani per hari oleh pemerintah Kabupaten Sumedang melalui Badan Lingkungan Hidup baru mencapai 150 m3. Kondisi ini terjadi sebagai akibat akumulasi berbagai permasalahan penanganan sampah. Salah satu di antaranya adalah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah. TPA yang saat ini digunakan, yaitu TPA di Kecamatan Cimalaka Desa Cibeureum Wetan, sudah tidak layak. Oleh karena itu perlu dilakukan pencarian lahan yang dapat dijadikan lokasi tempat pembuangan sampah akhir yang dapat menampung sampah dalam kurun waktu yang lama. Penentuan lokasi TPA baru harus mengikuti kriteria standar seperti yang tertulis dalam SNI No. 03-3241-1994 dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 3/PRT/M/2013. Dalam penelitian ini, lokasi TPA terbaik ditentukan melalui analisis kesesuaian dengan menggunakan pemodelan spasial. Adapun parameter yang digunakan dalam pemodelan terdiri atas: jenis tanah, jenis batuan, tata guna lahan, kemiringan tanah, kepadatan lalu lintas, hidrogeologi, curah hujan, dan batas administrasi. Hasil pemodelan menunjukkan terdapat 45 titik sebaran lokasi yang berpotensi untuk dijadikan TPA Sampah dengan waktu pengoperasian lebih dari 5 tahun.

Kata kunci: TPA Sampah, Pemodelan Spasial, SNI

 

 

ABSTRACT

The population of Sumedang Regency currently reaches 1,125,125 people with waste disposal in 2014 reached 3,270 m3. The volume of waste which can be handled daily by the district government through the Environment Agency has only reached 150 m3. This condition occurs as a result of the accumulation of various problems of waste management. One of them is the Final Disposal Site (TPA) of Garbage. The TPA currently used, TPA in Cimalaka Village Cibeureum Wetan Village, is no longer feasible. Therefore it is necessary to search for the land that can be used as the location of the final waste disposal that can accommodate the waste in a long time. The determination of new TPA location must follow the standard criteria as written in SNI no. 03-3241-1994 and Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 3/PRT/M/2013. In this study, the best TPA sites were determined through conformity analysis using spatial modeling. The parameters used in this modelling includes soil type, rock type, land use, land slope, traffic density, hydrogeology, rainfall, and administrative boundaries. The modelling result shows that there are 45 spots of potential location to be used as TPA of garbage with operating time more than 5 years.

Keywords: TPA Garbage, Spatial Modelling, SNI


Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.26760/jrg.v2017i1.1461

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


ISSN: 2714-7401

Terindeks

Hasil gambar untuk google scholar