Karakteristik Anorganik PM10 di Udara Ambien terhadap Mortalitas dan Morbiditas pada Kawasan Industri di Kota Bandung

PUTRI PUJIASTUTI, JULI SOEMIRAT, MILA DIRGAWATI

Sari


ABSTRAK

Pencemaran udara merupakan permasalahan yang sedang berkembang saat ini, khususnya di Kota Bandung. Salah satu jenis pencemar udara adalah partikulat. Karena sifatnya yang aerodinamis partikulat dapat masuk ke dalah tubuh. Dampak yang dapat ditimbulkan dari adanya partikulat dalam tubuh, yaitu memicu terjadinya gangguan saluran pernapasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak komposisi anorganik partikulat terhadap mortalitas dan morbiditas. Pemantauan kualitas udara ambien yang mewakili kawasan industri dipantau di kawasan Cisaranten Wetan. Konsentrasi PM10 yang terukur sebesar 40,524 µg/N.m3. Komposisi anorganik yang dapat menyebabkan ISPA adalah Na, K, Mg, Mn, Zn, Cd, Cr, Cu, Co, As, sedangkan komposisi anorganik yang tidak menyebabkan ISPA adalah Hg, Fe, Ni dan Pb. Parameter morbiditas yang diukur dengan insidensi ISPA 2011 sebanyak 263 kasus dari 1000 penduduk dan parameter mortalitas menggunakan AKK sejumlah 2 kasus dari 1000 penduduk.

 

Kata kunci: PM10, mortalitas, morbiditas

 

ABSTRACT

Air pollution is a problem that is being developed at this time, especially in the city of Bandung. One type of air pollutant is particulate. Because of its aerodynamic dalah particulates can enter the body. Impacts that may result from the presence of particulates in the body, namely the emergence of respiratory diseases and skin diseases. This study aims to determine the impact of the composition of inorganic particulates on mortality and morbidity. Ambient air quality monitoring that represent the industry in the region Cisaranten Wetan monitored. PM10 concentrations measured at 40.524 μg/N.m3. Inorganic composition which can cause respiratory infection is the Na, K, Mg, Mn, Zn, Cd, Cr, Cu, Co, As, while the inorganic composition that does not lead to ISPA is Hg, Fe, Ni and Pb. Parameters measured by the incidence of morbidity 2011 as many as 263 cases of ARI of 1000 population and mortality parameters using a CDR 2 cases out of 1000 inhabitants.

 

Keywords: PM10, mortality, morbidity



Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Cooper, C David & Alley, F.C. (1994). Air Pollution Control, A Design Approach,Second Edition. Waveland Press. Inc, United States.

Juli Soemirat. (1994). Kesehatan Lingkungan , Universitas Gadjah MadaPress

Lenntech. (2012). Elementsmetals. http://www.lenntech.com/periodic/elements/index.htm

Nugraha, Dian Ayu. (2007). Studi Analisis Inventori Emisi Parameter Udara Terhadap mortalitas dan Penyakit ISPA di Kawasan Pemukiman, Padat Lalu Lintas dan Industri.

Ontario Ministry of the Environment Ambient Air Quality Criteria (OAQC); Texas Commission on Environmental Quality (TCEQ; World Health Organisation (WHO); National Environment Protection Council (NEPC)

Peavy, Howard S., Rowe, Conald R.,Tchobanoglous, George. 1985. Environmental Engineering. Singapore. Mc Graw Hill.

PP No.14 Tahun (1999) tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

SNI 19-7119.3-2005 tentang Cara Uji Partikel Tersuspensi Total (Cara Uji Ini Berisi Tentang Pengukuran PM10) Menggunakan Peralatan Hi-Vol Sampler dengan Metode Gravimetri




DOI: https://doi.org/10.26760/rekalingkungan.v1i1.24-34

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.




Terindeks:

 

Statistik Pengunjung